Gangguan trauma yang dialami seseorang bukan hanya terjadi pada fisik saja, melainkan juga pada gangguan psikologis. Trauma ini bisa terjadi karena hal-hal atau suatu peristiwa yang menyakitkan, sehingga dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Diantara gangguan yang menyebabkan trauma adalah bullying, kekerasan oleh suatu komunitas, trauma bencana alam, kekerasan fisik, gagal dalam menjalin hubungan cinta, dsb.
Menurut seorang ahli antropologi perempuan mudah dalam menyembuhkan segala luka setelah melihat kebelakang dan mempelajari atas apa yang telah terjadi.
Peristiwa buruk yang telah terjadi dalam kehidupan seorang seringkali mereka merasa terpuruk dan dihantui oleh masa lalu, sehingga hari-hari mereka penuh dengan kekhawatiran, ketakutan, dan akhirnya mengganggu kegiatan.
Adanya trauma, membuat serang harus berusaha keras dalam mengontrol emosi dari ingatan yang membuat ia merasa ketakutan, tertekan, serta kecemasan yang sangat sulit untuk dihindari.
Situasi trauma dan merasa dihantui oleh masa lalui ini, seorang akan merasa tidak berdaya, perasaan terisolasi oleh dirinya sendiri, tanpa penanganan yang tepat, gangguan traumatis ini akan memicu pada kecemasan yang berkepanjangan, dan akhirnya berdampak pada gangguan mental.
- Berdamai dengan masa lalu
Memaafkan masa lalu adalah hal yang tepat untuk keluar dalam keterpurukan. Keterpurukan yang menyebabkan traumatiss pada seorang salah satu faktornya adalah kurangnya dalam menerima atas situasi dan kondisi yang telah terjadi. Pada dasarnya masa lalu tidak akan pernah kembali dan kita tidak bisa memperbaiki masa lalu, selain maju kedepan, berusaha yang terbaik dengan kehidupan yang saat ini kita jalani, dan mengambil pelaaraan atas massa lalu untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
2. Bercerita kepada orang lain
Menceritakan atas situasi sulit yang sedang dialami kepada orang yang dipercaya adalah langkah yang tepat untuk keluar dalam menghadapi gangguan psikologis. Walaupun tidak semua orang memutuskan untuk berbagi atas kisahnya dan memilh untuk menyimpannya sendiri. Karena dengan menceritaknnya akan mengulang atas masa pahit yang sedang dialami. Menceritakan kepada orang yang kita percaya akan membuat hati sedikit tenang, karena manusia pada dasarnya bergantung dengan yang lainya. Pilihlah seorang yang sekiranya memahami perasaan yang kamu alami dan hindarlah cerita kepada seorang yang tidak bisa menerima atas keadaan kamu sehingga memicu kepada emosional.
3. Menulis buku harian
Menuliskan kejadian dalam buku harian sangat tepat untuk dilakukan. Karena dengan menulis buku harian dapat meluapkan segala emosi tanpa ada yang haruss ditahan. Meskipun dengan menulis tidak mendapatkan feedback seperti halnya bercerita kepada orang yang terpecaya.
4. Olahraga
Ketika kondisi jiwa sedang tidak baik-baik saja, maka tubuh akan merespon atas apa yang ada dipikiran. Sehingga perlunya menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Olahraga bukan hanya menyehatkan badan saja, melainkan dapat menyegarkan pikiran. Dengan olahraga rutin dapat membuat pikiran berfikiran possitif. Seorang yang berfikiran positif akan mudah maju dan semangat dalam menjalani hari-hari.
5. Memaafkan diri sendiri
Setiap manusia mempunyai masalah. Setiap masalah mempunyai solusi, tergantung bagaimana cara setiap individu menghadapi suatu permasalahn tersebut. Memaafkan diri sendiri merupakan penghargaan yang luar biasa. Karena menerima kondisi diri dengan segala keterbatasan,, kekurangan dan kelebihan akan membuat hidup lebih berharga.
Kesimpulan:
Gangguan psikologis yang diakibatkan oleh masa lalu dapat menyebabkan kecemasan, keterpurukan, perasaan yang terisolasi, kondisi yang berkepanjangan seperti ini akan menyebabkan gangguan post traumatic stress disoreder PTSD. Sehinggga perlunya penanganan yang tepat seperti, memaafkan diri sendiri, olahhraga, menuliskan dalam buku dairy, berbagi kisah dengan orang kepercayaan dan berdamai dengan masa lalu. Apabila hal tersebut belum mengembalikan pada situasi yang lebih baik, maka perlunya ke psikolog, atau ke ahli trapis.
Semoga Bermanfaat…..
Oleh : Khodijah Khalil