Kapilaritas pada daun sawi putih

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh …

Halo teman-teman ,apa kabar???semoga tetap dalam lindungan Allah SWT Aamiin.

Teman-teman, apakah kalian tahu apasih Kapilaritas itu? siapa yang tahu ?

Iya benar.. Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair melalui perantara, seperti kain, dinding, pipa kapiler, sawi putih dan lain sabagainya. Namun tidak semua zat cair mengalami gejala kapilaritas yang sama. Misalnya pada air dan raksa.

Pada zat cair berupa air. permukaan zat cair dapat membasahi dinding. Sedangkan pada zat cair berupa raksa, tidak dapat membasahi dinding, raksa malah akan turun.

Peristiwa air membasahi dinding dan raksa tidak membasahi dinding dapat dijelaskan dengan memperhatikan gaya tarik menarik antar partikel. Gaya tarik-menarik antar partikel sejenis disebut kohesi. Sedangkan gaya tarik menarik antar partikel berbeda jenis disebut adhesi.

Air membasahi dinding karena gaya kohesi antar partikel air lebih kecil dari gaya adhesi antara partikel air dan partikel dinding.

Sedangkan raksa, gaya kohesinya lebih besar dari gaya adhesinya dengan dinding, sehingga tidak membasahi dinding.

Gaya adhesi air yang lebih besar dari kohesinya menyebabkan permukaan air berbentuk meniskus cekung. Gaya kohesi raksa lebih dari gaya adhesinya, sehingga menyebabkan permukaan raksa berbentuk meniskus cembung.

Sekarang sudah jelaskah mengapa zat cair memiliki gejala kapilaritas yang berbeda?

Melakukan percobaan bagi anak-anak usia dini adalah aktivitas yang sangat menyenangkan, karena dengan melakukan aktivitas percobaan atau eksperimen anak-anak bisa mengamati suatu peristiwa yang menurut mereka aneh,lucu,atau mengagumkan tapi dalam wujud yang nyata. Santriwan dan santriwati Bayt Al-Fath kali ini melakukan kegiatan bermain sambil belajar dan didampingi oleh ustad dan ustadzah. Nah teman-teman dirumah bisa melakukan hal yang sama bersama ayah ataupun bunda. Berikut beberapa bahan yang diperlukan.

  1. Beberapa lembar sawi putih
  2. Pewarna makanan, agar peristiwa meresapnya air bisa terlihat nyata dan menarik
  3. Air, yang nantinya akan dicampur dengan pewarna makanan
  4. Gelas, sebagai tempat untuk menempatkan air yang diisi pewarna makanan

Berikut tutorial dalam melakukan eksperimen ini:

  • Siapkan gelas diatas meja
  • Isi gelas dengan air, tapi jangen terlalu penuh
  • Teteskan pewarna makanan kedalam gelas, semakin banyak pewarna makanan yang diteteskan maka akan semakin pekat, semakin pekat warna maka hasilnya aklan semakin bagus.
  • Potonglah bagian bawah sawi putih agar pori-pori tempat masuknya air semakin terbuka
  • Rendamlah sawi di dalam gelas yang sudah ditetesi pewarna makanan
  • Kemudian tunggu beberapa menit 15-20 menit, amati dan jangan lupa untuk di dokumentasikan .

Nah, anak-anak akan terlihat kagum saat mengamati perubahan warna yang terjadi pada sawi. Air berwarna akan mulai naik dari bawah keatas melalui pori-pori atau celah-celah pada daun sawi putih tersebut. Selain dengan sawi, percobaan ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan bunga yang berwana putih. Bunga yang sering digunakan adalah anyelir (carnation) dan krisan. Tapi bunga-bunga itu harganya pasti lebih mahal ya dibanding sawi putih. Kalau untuk anak balita, yang paling disukai dari percobaan atau eksperimen ini tentu saja warna-warni airnya plus tanaman (sawi) yang bisa berubah warna. Mau ditambah sedikit penjelasan ilmiah juga bisa, bahwa ternyata tanaman juga minum. Buktinya adalah air berwarnanya bisa sampai ke bagian tanaman yang lain seperti daun dan bunga.

Selamat bereksperimen teman-teman ..

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *