Pengakuan Warga Pengungsi Erupsi Semeru : Tidak Ada Tanda-Tanda Akan Meletus

Baytalfath.or.id, Lumajang, – Duki, seorang warga Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang, korban dari erupsi semeru menuturkan kepada tim Baytalfath.or.id (28/12/2021), Semeru erupsi tepat pada Sabtu sekitar jam 03.00 sore waktu setempat. Semeru erupsi di waktu warga masih bekerja, jadi warga masih di tempat kerja masing-masing.

“Tidak ada tanda-tanda semeru akan erupsi, jadi warga setempat tidak ada yang bersiap-siap untuk menyelamatkan barang-barangnya. Tiba-tiba gelap tidak kelihatan apa-apa, sore, tapi seperti tengah malam, warga pada lari dan tidak memikirkan apapun selain menyelamatkan diri. Warga sempat lari ke Masjid, Balai Desa dan ke tempat lain, imbuhnya.”

Relawan Yayasan Bayt Al-Fath saat berkunjung ke lokasi perumahan warga Erupsi Semeru

Tim relawan Bayt Al-Fath ketika berkunjung ke lokasi perumahan warga yang terkena dampak erupsi gunung semeru melihat banyaknya perumahan warga yang sudah tidak layak digunakan lagi.

Para pengungsi di SMKN Candipuro biasa mengunjungi rumah mereka di siang hari untuk mengambil sisa barang-barang mereka yang masih tertinggal untuk dibawa ke tempat pengungsian karena warga menunggu tindakan lebih lanjut dari pemerintah, terutama dalam menangani rumah warga yang sudah tidak layak huni.

Duki menunturkan, “dampak dari erupsi gunung semeru ini warga kehilangan mata pencahariannya, yang biasanya warga bekerja mencari pasir, membuat gula dan bertani, kini masyarakat tidak lagi bisa melakukan itu karena semua sudah rusak akibat erupsi gunung semeru.”

Warga yang tinggal di pengungsian SMKN Candipuro masih menunggu pemerintah yang sedang merelokasi pengungsian penduduk untuk sementara di sekitar Sumber Mujur dan masyarakat tetap menunggu pengerjaan tersebut selesai, mengingat rumah warga belum aman untuk ditempati karena dimungkinkan akan ada erupsi susulan di kemudian hari.

Terakhir, Duki berharap Pemerintah mau segera merenovasi rumah-rumah warga yang rusak akibat erupsi gunung semeru dan agar segera membenahi tanggul-tanggul agar masyarakat yang tinggal di sekitar itu bisa kembali bekerja di tempat masing-masing dengan aman.

Laporan : (FRA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *