Mengumpamakan Suara Adzan Seperti Gonggongan Anjing Adalah Orang Munafik

Baru-baru ini kita dihebohkan dengan pernyataan seorang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang di mana dia mengibaratkan suara adzan yang saling sahut-sahutan di beberapa masjid seperti gonggongan anjing. Pernyataan ini sungguh pernyataan yang sangat kurang ajar sekali karena mengibaratkan suara adzan sebagai pemanggil orang untuk melaksanakan shalat seperti gonggongan anjing, di mana kita tau suara gonggongan anjing yang saling sahut-sahutan akan menakuti orang yang mendengarnya.

Memang di Indonesia terdapat beragam macam agama bukan hanya agama Islam saja, namun sebagai minoritas harus menghormati apa yang dilakukan mayoritas, termasuk suara adzan di beberapa masjid yang saling sahut-sahutan yang memang akan terasa keras karena saling sahut-sahutan. Kita perhatikan juga bagaimana Islam menjadi minoritas di luar negeri juga menghormati agama mayoritas. Sebagai ummat beragama harusnya saling menghormati keyakinan masing-masing, bukan ikut campur urusan agama orang lain.

Namun orang-orang munafik adalah orang yang paling bahaya di dalam Islam, di mana orang munafik adalah musuh dalam selimut yang bisa menghancurkan nilai-nilai Islam itu sendiri, maka dari itu azab bagi orang munafik sangat keras dan mereka berada di dalam neraka yang paling bawah.

Allah berfirman :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS. An-Nisa’ : 145).

Imam Abu Ishaq Az-Zujaj rohimahullah berkata di dalam tafsirnya Ma’aanil Qur’an wa I’robuhu :

قال أبو عبيدة معمر بن المثَنى: جهنم أدْرَاك، أَي مَنازِل، فكل منزلة منها دَرَك

Abu ‘Ubaidah Ma’mar bin Al-Matsna berkata : Neraka Jahannam itu mempunyai tingkatan, artinya tempat untuk dihuni, dan setiap tempat itu mempunyai tingkatan. (Ma’aanil Qur’an wa I’robuhu, jilid 2 halaman 124).

Beliau rohimahullah melanjutkan :

أي لا يمنعهم مانع من عذاب الله عزَّ وجلَّ ولا يشْفَعُ لهم شافع

Artinya, tidak ada yang menghalangi mereka dari siksa Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung, dan tidak ada yang memberi syafaat bagi mereka. (Ma’aanil Qur’an wa I’robuhu, jilid 2 halaman 124).

Na’udzubillah, sungguh azab bagi orang-orang munafik sangat keras di dalam neraka, dan orang munafik memang pantas mendapatkan siksaan yang begitu keras disebabkan mereka merusak Islam dari dalam dan mereka adalah musuh dalam selimut yang pelan-pelan bisa merusak nilai-nilai Islam.

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya rodhiyallahu ‘anhum berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يُغَرْبَلُونَ فِيهِ غَرْبَلَةً، يَبْقَى مِنْهُمْ حُثَالَةٌ، قَدْ مَرِجَتْ عُهُودُهُمْ، وَأَمَانَاتُهُمْ، وَاخْتَلَفُوا فَكَانُوا هَكَذَا» وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ

Akan datang pada manusia suatu zaman di mana mereka akan dipilih, hingga yang tersisa dari mereka hanyalah orang-orang yang hina, perjanjian-perjanjian dan amanah mereka telah bercampur (tidak menentu), dan mereka berselisih, maka mereka seperti ini. Beliau merenggangkan jari-jemarinya (menunjukkan keadaan mereka yang saling bermusuhan). (HR. Ahmad, hadist no. 7049).

Sekarang zaman yang disebutkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadits di atas telah terjadi pada kita, di mana pemimpin yang diangkat adalah orang-orang yang tidak ahli di bidangnya serta mereka merusak nama Islam lewat kepemimpinannya.

Dari Zaadzaan rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingatkan :

لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ سِتًّا: إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ، وَكَثْرَةُ الشُّرَطِ، وَبَيْعُ الْحُكْمِ، واسْتِخْفَافٌ بِالدَّمِ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَنَشْوٌ يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ يُقَدِّمُونَ أَحَدُهُمْ لِيُغَنِّيَهُمْ وَإِنْ كَانَ أَقَلُّهُمْ فِقْهًا

Janganlah salah seorang di antara kalian menginginkan kematian. Beliau bersabda : Berhati-hatilah terhadap perlakuan 6 orang di akhir zaman : 1. Kepemimpinan orang-orang bodoh. 2.Banyaknya penolong, pembela penguasa dalam kedzaliman. 3. Jual-beli hukum. 4. Meremehkan (urusan) darah. 5. Memutuskan silaturrahim. 6. Ssekumpulan orang yang menjadikan Al Quran seperti seruling, mereka mendahulukan orang yang enak suaranya untuk membaca Al-Qur’an meskipun pemahamannya sangat kurang. (HR. At-Thabrani, Mu’jam Al-Kabir, hadist no. 60).

Oleh sebab itu, diangkatnya pemimpin yang bodoh merupakan salah satu bencana dan awal dari kerusakan bagi Islam dan ummat Islam, karena pemimpin bodoh itu akan berbicara dan memutuskan sesuatu tanpa ilmu sehingga bertentangan dengan syari’at Islam dan hal itu sudah terjadi saat ini sebagaimana kejadian yang membuat heboh kaum muslimin di negara Indonesia tercinta ini, di mana tokoh tersebut mengibaratkan suara adzan dengan gonggongan anjing. Sungguh pernyataan ini merupakan pernyataan kurang ajar dan tidak berdasar sama sekali karena kiasannya tidak masuk akal sebab mengibaratkan suara adzan sebagai suara yang bisa menggangu layaknya suara gonggongan anjing.

Orang-orang munafik akan terus berbuat kekacauan ketika dia memimpin karena dia memimpin tanpa ilmu, berbicara dan memutuskan perkara tanpa ilmu dan orang-orang munafik akan mudah diarahkan oleh musuh-musuh Islam sesuai keinginan mereka dan adalah azab bagi orang-orang kafir dan munafik itu sangat keras, dan mereka akan dikumpulkan di dalam neraka Jahannam.

Allah berfirman :

إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا

Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam neraka Jahannam. (QS. An-Nisa’ : 140).

Na’udzubillah tsumma Na’udzubillah. Azab bagi orang-orang munafik sungguh keras bahkan lebih keras dari orang-orang kafir, karena orang-orang kafir terang-terangan membenci Islam dan kaum muslimin bisa membedakan mereka dengan orang Islam sehingga kaum muslimin bisa menyiapkan strategi untuk menghadapi mereka. Sedangkan orang-orang munafik mereka menampakkan keIslaman mereka namun mereka musuh dalam selimut yang akan merusak Islam dari dalam dan mereka mengingkari syari’at Islam, maka dari itu azab bagi mereka lebih pedih daripada orang-orang kafir.

Semoga kita dijauhkan dari sifat orang-orang munafik dan juga dijauhkan dari pemimpin munafik dan zalim. Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *