Islam, sebagai salah satu agama terbesar di dunia, tidak hanya membawa perubahan dalam aspek keagamaan, tetapi juga berperan besar dalam membentuk peradaban dunia. Sejak munculnya Islam pada abad ke-7 di Semenanjung Arab, pengaruhnya tersebar luas ke berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, seni, politik, dan hukum. Ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW menjadi fondasi bagi kemajuan intelektual dan sosial di berbagai belahan dunia.
Ibnu Khaldun pada kitabnya Muoqddimah menerangkan salah satu kontribusi besar Islam terhadap peradaban dunia adalah dalam bidang ilmu pengetahuan. Selama periode Kekhalifahan Abbasiyah, khususnya pada masa pemerintahan Harun al-Rashid (766-809 M) dan putranya Al-Ma’mun (813-833 M), terjadi perkembangan pesat dalam dunia intelektual. Para ilmuwan Muslim seperti Al-Khawarizmi dalam bidang matematika, Ibnu Sina dalam bidang kedokteran, dan Al-Biruni dalam bidang astronomi, memainkan peran kunci dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian disebarluaskan ke dunia Barat melalui Andalusia. Nabi Muhammad SAW sendiri telah mendorong umat Islam untuk menuntut ilmu, sebagaimana sabdanya,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah, No. 224).
Selain dalam ilmu pengetahuan, Islam juga memberikan pengaruh signifikan dalam bidang hukum. Syariah Islam yang berbasis pada Al-Qur’an dan Hadis memberikan landasan hukum yang mengatur segala aspek kehidupan. Al-Qur’an menyebutkan, “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah” (QS. Al-Ma’idah: 49). Al-Ghazali menerangkan pada kitab Ihya’ Ulum al-Din, ajaran-ajaran ini menjadi dasar hukum dan etika yang memengaruhi peradaban Islam dan diterapkan dalam berbagai sistem pemerintahan di dunia Muslim, serta memberikan inspirasi bagi konsep keadilan di berbagai belahan dunia.
Islam juga berkontribusi dalam membentuk kebudayaan dunia melalui seni dan arsitektur. Gaya arsitektur Islam, yang terlihat dari masjid-masjid bersejarah seperti Masjid Al-Haram di Mekkah dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, telah menjadi simbol penting dalam peradaban dunia. Seni Islam juga dikenal melalui kaligrafi dan hiasan geometris yang mencerminkan kedalaman spiritual ajaran Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan” (HR. Muslim, No. 91).
Aspek sosial dalam Islam juga menekankan pentingnya kesetaraan, keadilan, dan solidaritas. Konsep zakat sebagai kewajiban untuk berbagi kekayaan dengan yang membutuhkan telah menciptakan sistem distribusi ekonomi yang adil. Al-Qur’an menyebutkan:
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. At-Taubah: 103).
Praktik zakat ini mencerminkan komitmen Islam terhadap kesejahteraan sosial dan berperan dalam membangun masyarakat yang lebih seimbang dan adil yang telah disebutkan Ibnu Taimiyyah pada kitab Al-Siyasah al-Shar’iyyah.
Pada era modern, pengaruh Islam terhadap peradaban dunia masih terlihat jelas, baik dalam konteks spiritual maupun intelektual. Banyak negara Muslim yang terus mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi, berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam yang menekankan keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi. Islam mengajarkan bahwa dunia adalah tempat untuk beramal, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri” (HR. Bukhari, No. 13). Prinsip ini mengajarkan bahwa kehidupan dunia harus diisi dengan tindakan yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Secara keseluruhan, Islam telah membentuk peradaban dunia dalam berbagai aspek, mulai dari ilmu pengetahuan, hukum, seni, hingga tata sosial. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW terus relevan hingga saat ini, memberikan pedoman bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan yang bermartabat dan bermanfaat bagi orang lain.
Oleh: Khodijah, S.Ag., M.Psi