Setiap manusia yang telah terlahir di muka bumi ini pasti pernah merasakan kesedihan dan berbagai macam mengalami kekecewaan. Hidup adalah anugrah, cintai apa yang kamu miliki, kerjakanlah sesuatu dengan senang hati, berikanlah yang terbaik yang kamu miliki di manapun kamu berpijak. Terkadang seseorang membutuhkan kalimat-kalimat motivasi untuk membangkitkan semangat dalam hidup, dengan membaca kalimat-kalimat motivasi saja tidak akan pernah merubah kehidupan seseorang tanpa perbuatan. dengan berbagai persoalan ujian hidup bukan seharusnya menjadikan manusia menjadi lemah, adanya ujian membuat seseorang menjadi sosok pribadi semakin kuat.
Pernah gak sih kalian merasakan ujian hidup ini tiada akhir? Nah sebenarnya Allah tidak menyuruh kita untuk mencintai dunia, melainkan cukup cintailah Allah. Dengan mengharapkan segala ridho, dan cinta-Nya manusia akan diberikan keberkahan dan kebahagian dalam hidup.
Berikut ini adalah beberapa hal bagaimana menjadi seorang hamba yang selalu bahagia dan bagaimana cara mencintai Allah dengan keikhlasan hati agar mendapat ridho-Nya.
1. Hati yang Qona’ah
Hati yang tidak bahagia disebabkan oleh dua faktor: yang pertama faktor external. Contohnya, diberi ujian sakit, ketolak cinta, dsb. Faktor yang kedua di karenakan faktor internal. Faktor internal ini hanyalah pemicu, apapun masalah yang sedang kita hadapi, kalau kita mempunyai rasa qona’ah dan iklhas atas apa yang telah terjadi, maka suatu masalah tidak akan memjadikannya menyerah dan putus asa, melainkan menjadikan ajang untuk menguatkan doa dan memperbaiki diri. Dalam surah al-Baqoroh ayat 152 disebutkan:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ (152)
“karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
Qona’ah adalah ridho., ikhlas atas apa yang telah Allah berikan. Meskipun belum bertemu dengan jodohnya setelah penantian panjang, belum menemukan pekerjaan. Semua itu tidak menjadikannya suatu masalah, Allah tidak akan memberikan suatu cobaan sesuai dengan porsi hamba-Nya. jangan terlalu berlarut-larut dengan kesedihan, yakinlah setelah kesedihan kebahagiaan akan menghampirimu.
2. Memberikan Yang Terbaik
Berilah yang terbaik yang kamu miliki karena disitulah kamu akan mendapatkan dari Allah yang terbaik untuk dirimu. Begitulah sepenggal kalimat yang pernah diucapkan oleh Ustadz Muhammad Irzal fadholi. Karena perbuatan baik merupakan ibadah, menghabiskan waktu untuk melakukan kebaikan akan menuntun kita memiliki iman yang lebih kuat . hubungan ini akan meringankan kita dari kesulitan.
Dalam melakukan hal apaun, berilah yang terbaik yang kamu miliki, dalam bekerja, mengajar, mengurus keluarga, dan bersama teman dsb. karena Allah melihat amalan yang terbaik dari hamba-Nya.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ (2)
“(Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Q.S. Al-Mulk: 2).
3. Berpegang Pada Pondasi
Sebagai umat islam, pedoman yang harus kita pegang teguh adalah al-Qur’an dan Hadits, di dalamnya mengandung banyak pelajaran dan hikmah untuk kehidupan di dunia ini, memberikan petunjuk kepada manusia agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, menuntun kita ke jalan yang lebih benar. Sehinga tercapailah keidupan yang bahagia.
Sempatkanlah membaca al-Qur’an disetiap harinya, dengan membaca al-Qur’an hati akan mendapatkan ketenangan, manusia yang mendapatkan ketengan dalam jiwanya pastilah dia orang yang bahagia, karena kebahagiaan itu terletak pada jiwa yang tenang. Membaca al-Qur’an merupakan jurus terampuh untuk menghilangkan kesedihan, kesusahan, menghindari dari hutang dsb.
أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5)
“Mereka berada di atas petunjuk dari Tuhan mereka. Mereka itulah orang yang beruntung.” (Al-Baqoroh: 5)
Orang-orang yang memiliki sifat-sifat diatas. Mereka berjalan di atas cahaya dari Tuhan dan taufiq-Nya. ialah orang-orang yang mendapatkan apa yang dimohonkan kepada Allah sesudah mengusahakannya dan selamat dari sesuatu yang mereka khawatirkan atau orang yang akan memperoleh surga dan selamat dari neraka.
Beberapa hal datang dalam kehidupanmu sebagai bentuk keberkahan atas suatu nikmat, dan beberapa hal (yang lain) datang dalam kehidupanmu sebagai bentuk pelajaran.
Maka pertahankanlah nikmat, dan belajarlah dari sebuah pelajaran (yang diberikan oleh Allah)
Dalam kata mutiara tersebut dijelaskan bahwasanya dalam menjalani kehidupan ini kita dihadapkan dengan berbagai bentuk keberkahan dalam suatu nikmat, dan beberapa hal lain datang dalam kehidupan kita sebagai bentuk pelajaran. Allah mendatangkan sesuatu kepada kita pasti ada maksud atau tujuan tertentu. Dalam artian semua yang kita hadapi mengandung banyak hikmah di dalamnya. Menjalani kehidupan ini membutuhkan proses yang panjang dan sabar untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Kesimpulan:
Apabila saat ini kamu mendapatkan ujian yang sangat berat, tenanglah, serahkan segala urusan kepada Allah. Masalah yang kamu hadapi saat ini, akan menjadikan kamu manusia hebat dikemudian hari. Yakinlah setelah ujian akan datang menghampirimu berupa kebahagiaan. Tugas kamu hanya perlu bersabar, berdoa dan berusaha. Semangat bahagia, karena kamu berhak bahagia, jangan biarkan kekecewaan atau kesedihan menghalagi bahagiamu di hari ini.
Penulis : Khodijah al-Khalil S.Ag