Cobaan Merupakan Bukti Cinta Allah Kepada Hambanya

Selama nafas masih berhembus, manusia tidak akan lepas dari cobaan yang ada di dunia ini. Dalam agama Islam, cobaan dapat dianggap sebagai bukti cinta Allah subhanalllah wata’ala kepada hambanya. Allah memberikan cobaan kepada hamba-Nya sebagai suatu ujian atau pengujian iman, sekaligus sebagai cara untuk mengasah kekuatan dan keteguhan iman seseorang. Dalam Al-Qur’an,  Allah subhanallah wata’ala berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqoroh: 155)

Dalam ayat lain Allah subnnahallah wata’ala juga berfirman:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَه عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS: Al-Baqoroh: 286)

Dari beberapa ayat tersebut, dapat dilihat bahwasanya Allah subhanallahu wata’ala memberikan cobaan kepada hambanya sesuai kemampuannya dan dianggap sebagai bentuk ujian atau pengujian iman. Allah subhanallahu wata’ala juga menjanjikan pahala bagi orang-orang yang bersabar dalam menghadapi cobaan tersebut.

Sebagai seorang hamba yang mempunyai keteguhan iman, hendaklah kita menerima cobaan tersebut dengan ikhlas dan berusaha bersabar dalam menghadapinya, karena segala sesuatu ada hiikmahnya, dan Allah subhanallahu wata’ala akan senaantiasa memberikan rahmat-Nya.

Semoga Bermanfaat…

Oleh: Khodijah Khalil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *