Selama nafas masih berhembus, manusia tidak lepas dari berbagai masalah yang dihadapinya. Segala sesuatu musibah tidak semunya mengandung keburukan atas apa yang telah ditimpanya, semua musibah yang telah terjadi dalam kehidupan mengandung banyak hikmah didalamnya, hanya terkadang mausia menanggap musibah merupakan sebuah bencana yang merugikan.
Dalam Islam sendiri pun sudah menerangkan, bahwasannya suatu musibah merupakan bentuk agar seseorang kembali kepada Allah, semakin menguatkan doa, dan menjadikan seseorang menjalankan ibadah dengan khusyu’ atas suatu musibah tersebut.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuro: 30)
Dalam ayat diatas menerangkan, suatu musibah datang atas apa yang telah kita perbuat dari kesalahan-kesalahan, maka dari itu teruslah berbuat kebaikan, kembalikan semua permasalahn kepada allah, sesungguhnya sebaik-baiknya permasalahn adalah mengadukannya kepada llah Subhanallah Wata’ala.
Ketika musibah menghampiri, janganlah berlarut-larut dalam kesedihan, sesungguhnya Allah selalu bersama hamba-Nya, Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya walaupun hamba-Nya melakukan suatu kesalahan. Allah membersamai hambanya dan selalu menerima taubat hamba-Nya. begitulah Allah Subhanallah wata’ala memberikan rahmat kepada hamba-Nya. dalam setiap musibah pastilah ada sebuah hikmah didalamnya diantaranya yaitu:
1. Meningkatkan Kualitas Iman
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ .الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ.
Mahasuci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.”
(QS: Al-Mulk : 1-2)
2. Mendapatkan Rahmat
Dalam ayat diatas diterangkan, bahwasannya Allah Subhanallah Wata’ala menguji sebagian kaum agar amalan-amalan yang kita lakukan akan semakin baik dikedepannya. Dengan amalan-amalan baik itu akan menjadikan tabungan surga kita untuk diakhirat kelak. Danapabila seseorang tidak pernah mengalami suatu masalah atau ujian dalam hidupnya, dia tidak akan bisa memaknai sebuah hikmah dalam disetiap ujian.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqoroh: 155-157)
3. Diberikannya Suatu Petunjuk
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ.
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghobun: 11)
Kesimpulan:
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang?
Allah tidak akan pernah meninggalkan seorang hamba walapun seorang hamba datang dengan beribu dosa yang telah dimiliki-Nya, begitulah rahmat Allah kepada hamba-Nya. sesungguhnya Allah maha menerima taubat.
Semoga dengan suatu musibah yang kita hadapi menjadikan kita menjadi seorang hamba yang semakin ta’at dalam mendekatkan diri kepada Allah. Amiiiin
Oleh: Khodijah al-Khalil