Pada kesempatan kali ini Yayasan Bayat Al-Fath mengadakan program menejemen qurban yang diikuti oleh Ustadz, Ustadzat Bayt Al-Fath, dan juga diikuti oleh kalangan umum. Adapun biaya seluruh kegiatan telah difasilitasi seluruhnya oleh yayasan Bayt Al-Fath sendiri, sehingga peseta umum tak perlu megeluarkan biaya seperserpun untuk mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat dan menarik ini.
Dalam kajian pelaksanaan manajemen qurban, meliputi beberapa tahap, yaitu pengadaan, penyimpanan, penyembelihan, pengemasan, dan pendistribusian hewan kurban. Proses pengadaan sendiri terdiri dari pemesanan, pembelian, dan penerimaan hewan kurban.
Tujuan diadakannya kajian menejemen qurban kali ini untuk mengetahui tata cara berkurban, Proses penyembelihan, penanganan daging qurban yang baik dan halal, mengetahui proses manajemen kurban serta memahami maksud dan tujuan berkurban.
Pada kesempatan kali ini, Tim JULEHA (juru sembelih halal jawa timur) memberikan tips-tips tata cara bagaimana cara menyembelih hewan yang halal, pemilihan pisau untuk memotong hewan kurban, serta bagaimana seharusnya panitia mengelola dan mendistribusikan daging dengan tepat.
Dalam Islam, sebelum menyembelih hewan ada tata caranya, bahkan ada beberapa ulama’ yang berpendapat bahwa hukum boleh tidaknya daging dimakan dapat berubah karena cara menyembelihnya yang salah.
Adapun tips tata cara menyembelih hewan kurban adalah:
- Membaca basmalah hendak akan menyembelih
- Membaca takbir
- Mengasah pisau supaya tajam agar tidak menyiksa hewan
- Jauhkan pisau dari pengelihatan hewan
- Menjauhkan hewan yang akan disembelih dari hewan kurban lain
- Membaringkan hewan kurban
Selain tata cara penyembelihan kurban, adapun jenis bagian hewan yang tidak baik, hendaknya tidak didistribusikan untuk masyarakat, contohnya jeroan yang mengalami TBC, tipsnya yaitu mengkuburkan jeroan di tanah, adapun dagingnya boleh untuk didistribusikan selama kelayakannya masih baik.
Tambahan yang perlu diingat, dalam pembagian daging kurban hindari memakai kresek atau kantong plastik bewarna hitam. Hal ini dikarenakan kantong plastik bewarna hitam tidak terstrandarisasi untuk digunakan pada makanan. Alasannya kresek hitam bukan food grade. Artinya kalau dia kontak dengan makanan maka komponen dari plastik, yang digunakan untuk membuat plastik akan terlucuti dan masuk ke dalam makanan, sehingga kresek akan mudah menempel di daging kurban.
Berikut beberapa tips yang harus diperhatikan sebelum idul qurban yang telah disampaikan oleh tim juru penyembelihan halal Jawa Timur. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat terealisasikan dengan baik.
Oleh: Khodijah Khalil (Mahasiswi Magister Psikologi)