Kecintaan Anak Bayt Al-Fath Dalam Semangat Menghafal Al-Qur’an

Yayasan pendidikan Bayt Al-Fath Indonesia merupakan salah satu yayasan pendidikan anak-anak yang berfokus dan mengedepankan Al-Qur’an sebagai pondasi dalam pendidikan.

Sejak saat diresmikannya pada tahun 2019 silam, alhamdulillah sekarang jumlah peserta didik Bayt Al-Fath semakin terus bertambah.

Pada bulan lalu saya mengunjungi Bayt Al-Fath guna melakukan observasi sekolah tentang  bagaimana perkembangan anak-anak dalam pertubuhan dan bagaimana cara guru mengenalkan anak-anak agar cinta terhadap al-Qur’an.

Di sekolah Bayt Al-Fath sendiri, kognitif anak-anak sangat dipengaruhi oleh proses tumbuh kembanganya. Pastinya setiap anak di Bayt al-Fath mempunyai potret kognitif yang berbeda-beda. “Di umur yang sangat baik ini disinilah kita mengajarkan pola perkembangan kognitif anak, seperti halnya tebak ayat dalam surah-surah pendek, apabila anak belum bisa mencerna kita mempunyai banyak metode untuk pemebelajarannya, contohnya: dengan menyebutkan ayat memakai isyarat tubuh, bercerita. Dengan adanya metode tersebut membantu anak mempermudah menghafal dan menyebutkan surah atau ayat yang ada dalam Al-Qur’an.” Ungkap Guru Bayt Al-Fath. (Ustadzah Jazilah, 10 Juni 2022)

Ketika di kelas lantasnya anak kecil yang aktif dalam bergerak, diantaranya ada yang bermain, lari-lari, pemandangan seperti itu amatlah wajar kita temui, hal yang membuat saya takjub adalah ketika anak-anak bermain, melainkan mereka tidak henti menghafal surah yang telah mereka hafal dalam al-Qur’an. “MasyaAllah mereka telah menggunakan waktu masa kecilnya degan sebaik mungkin, sungguh tidaklah merugi orang tua yang mempunyai anak begitu dekat dengan al-Qur’an.”

Menanamkan jiwa Qur’ani pada anak-anak merupakan investasi terbesar yang dimiliki orang tua. Tentunya seorang hafidz atau penghafal al-Qur’an adalah sebuah prestasi yang memiliki segudang pahala dan manfaat di dunia mapun di akhirat kelak. Bagi anak yang dapat menghafal al-Qur’an kelak ketika di akhirat ia mampu memberikan mahkota di surga untuk kedua orang tuanya. Sesuai dengan hadits di bawah ini:

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن.

Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

Dalam meghafal Al-Qur’an anak-anak tampak sangat bersemangat, hal ini terlihat ketika salah satu ustdzah mengintruksikan kepada mereka untuk menghafal al-Qur’an, dengan semangat yang tinggi mereka menghafalkan al-Qur’an dengan suara yang keras dan penuh semangat.

Seorang yang menghafal al-Qur’an ia dibersamai malaikat yang mulia, sedangkan seorang yang dengag berusaha membaca dan mengfalakannya ia akan mendapatkan dua pahala. Hal ini selaras dengan sebuah hadits yaitu:

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ ، وَمَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهْوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ ، فَلَهُ أَجْرَانِ.

Orang yang membaca dan menghafal al-Quran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari. No 4937)

Semoga Bermanfaat……

Oleh: Khodijah Khalil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *