Menghafal Alquran dan menjaganya merupakan salah satu amalan mulia. Ada banyak dalil yang menunjukkan kemuliaan dan keutamaan menghafal Alquran sehingga banyak umat muslim berlomba-lomba di dalamnya. Berikut adalah beberapa keutamaan menghafal Alquran:
- Mendapatkan Syafaat di hari Kiamat
Sesungguhnya Allah Ta’ala memuliakan penghafal Alquran pada hari kiamat dengan syafaat. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيامُ والقرآنُ يشفَعانِ للعبدِ يومَ القيامةِ يقولُ الصِّيامُ أي ربِّ منعتُهُ الطَّعامَ والشَّهواتِ بالنَّهارِ فشفِّعني فيهِ ويقولُ القرآنُ منعتُهُ النَّومَ باللَّيلِ فشفِّعني فيهِ قالَ فَيشفَّعانِ
“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” (HR. Ahmad)
- Mengenakan mahkota dan pakaian kemuliaan di hari Kiamat
Kemuliaan lainnya yang diberikan Allah kepada Ahli Quran adalah dengan mendapatkan mahkota dan pakaian kemuliaan di hari kiamat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يجيءُ {صاحبُ }القرآنِ يومَ القيامةِ فيقولُ: يا ربِّ حلِّهِ، فيُلبسُ تاجُ الكرامةِ، ثم يقولُ: يا ربِّ زدهُ، فيُلبسُ حُلَّةَ الكرامةِ، ثم يقول: يا ربِّ ارضِ عنهُ، فيقالُ: اقرأْ وارقأْ ويزادُ بكلِّ آيةٍ حسنةً
Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Tirmidzi)
Baca Juga: Isti’adzah Sebelum Membaca Alquran
- Menjadi Keluarga Allah dan orang terdekat dengan-Nya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ للهِ أهلِينَ مِنَ الناسِ قالوا : من هُمْ يا رسولَ اللهِ ؟ قال أهلُ القرآنِ هُمْ أهلُ اللهِ وخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
- Menjadi prioritas untuk menjadi Imam Shalat
Seorang yang hafa Alquran lebih berhak untuk dijadikan imam dalam shalat dan berada di shaf paling depan dalam barisan shalat. Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَؤُمُّ القَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ، فإنْ كَانُوا في القِرَاءَةِ سَوَاءً، فأعْلَمُهُمْ بالسُّنَّةِ، فإنْ كَانُوا في السُّنَّةِ سَوَاءً، …وَلَا يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ في سُلْطَانِهِ.
Yang paling berhak jadi imam adalah yang paling banyak hafalan al-Quran-nya. Jika dalam hafalan quran mereka sama, maka didahulukan yang paling paham dengan sunnah… dan seseorang tidak boleh menjadi imam di wilayah orang lain. (HR. Muslim)
Allahu A’lam