Menjadi seorang yang sukses dan berhasil menggapai suatu keinginan kerap kali menjadi idaman bagi setiap manusia, lantas, karena bisa menjadi seorang yang sukses akan mendapatkan nilai tersendiri dimata orang lain, dan tentunya atas keberhasilan yang ia capai ia akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.
Nyatanya di zaman hidup modern seperti saat ini, sukses selalu dikaitkan dengan menduduki suatu jabatan, gaji yang tinggi, hidup yang serba mewah dan popularitas, memang itu merupakan salahsatunya, melainkan kesuksesan yang seperti itu tidaklah kekal. Bahkan banyak seseorang yang mengejar kesuksesan seperti halnya diatas, dan akhirnya tak jarang yang terjerumus ketika mendapatnya.
Dalam artikel singkat ini, akan membahas tentang makna sukses menggapai kehidupan dalam perspektif Islam yang berlandarskan dalil al-Qur’an dan Hadits, yang dimana Islam datang dengan membawa berbagai macam persoalan kehidupan manusia.
Orang yang sukses akan dapat menggunakan waktunya sebaik mungkin, karena waktu merupakan emas, dan waktu tidak dapat diulang kembali, maka dari itu ia akan selalau menggunakan waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat dan tidak akan menyia-nyiakannya. Dalam kehidupan ini kalau kita ingin menjadi sukses, kita perlu memahami bagaimana cara meraih kesuksesan itu tersendiri, diantaranya yaitu:
1. Berbakti kepada kedua orang tua
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra’: 23)
Berbakti kepada kedua orang tua bukan hanya merupakan kewajiban semata, melainkan dengan berbakti kepada orang tua, maka ia akan selalu senantiasa mendoakan untuk keberhasilan kita, sehingga selalu mendapat ridho orang tua disetiap langkah kita. Gambaran orang sukses seperti pemaparan diatas, ia akan selalu senantiasa menggunakan waktunya sebaik mungkin, dalam makna lain selama orang tua masih ada di dunia ini, maka perbanyaklah untuk selalu membuat hati orangtua kita senang, apabila kita membuat orang tua senang, satu demi satu pintu rizki akan terbuka dan akan menghampiri kita.
Lantas bagaimanakah apabila orangtua telah meninggal? Apakah seseorang masih mempunyai kesempatan untuk meraih ridho-Nya? dalam hadits di bawah ini akan memberikanm solusi.
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ، وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim). (HR. Ahmad, No. 229)
2. Menyambung Silaturrahmi
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, hendaklah ia menyambung kerabatnya (silaturahim).” (HR Bukhari: 2067)
Banyak manfaat dalam menyambung silaturrahmi, diantaranya yaitu dilapangkan rizkinya, dipanjangkan umurnya dan seseorang yang selalu menyambung silaturrahmi maka akan timbul kasih sayang diantara persaudaraan.
Dalam pengertian makna rizki diatas, bukan berarti rizki berbentuk uang, melainkan dengan kesehatan, merasa tentram, kedamaian batin dan membuat hati terbuka. Itulah sebaik-baiknya rizki ketika kita diberi kesehatan, ketenangan dalam batin. Apabila seseorang memiliki keduanya, maka ia bisa merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah Subhanallah Wata’ala.
Semoga Allah Subhanallah Wata’ala senantiasa melapangkan rizki kita dan mendapatkan maghfiroh-Nya.. Amiin
Semoga Bermanfaat….
Oleh : Khodijah Khalil