Perbuatan ghuluw (berlebih-lebihan) dalam agama termasuk perbuatan yang tercela dan dilarang di dalam Islam, karena sifat guluw adalah salah satu penyebab binasanya umat-umat terdahulu. Selain itu, seseorang yang ghuluw dalam beragama akan membuatnya kalah disebabkan dia tidak akan mampu melakukannya.
Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَإِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ
Jauhkanlah diri kalian dari berlebih-lebihan dalam agama. Sesungguhnya berlebih-lebihan dalam agama telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. (HR. Ibnu Hibban, hadist no. 3871).
Syekh Stu’aib Al-Arnauth rohimahullah mengomentari hadist ini pada ta’liqnya di Shahih Ibnu Hibban :
إسناده صحيح على شرط مسلم
Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim. (Shahih Ibnu Hibban, jilid 9 halaman 183).
Pelajaran dari hadist di atas :
1. Haram hukumnya berlebih-lebihan dalam agama, berlebih-lebihan dalam artian melampaui batas.
2. Sifat Ghuluw (berlebih-lebihan) adalah penyebab kebinasaan umat-umat terdahulu.
3. Berlebih-lebihan yang dilarang dalam agama adalah berlebih-lebihan yang sampai melampaui batas, seperti menyelisihi syari’at Islam. Contoh : Mengagungkan orang-orang sholeh yang telah meninggal dunia dengan membuat patungnya, bahkan sampai menyembahnya. Hal ini pernah terjadi pada zamannya Nabi Nuh ‘alaihis salam.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan, Allah berfirman :
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا ۖ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا ضَلَالًا
Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr”. Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. (QS. Nuh : 23-24).
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، ولنْ يشادَّ الدِّينُ إلاَّ غَلَبه
Sesungguhnya agama ini mudah. Dan tiada seseorang yang mencoba mempersulit diri dalam agama ini melainkan dia pasti kalah. (HR. Bukhari, Riyadus Shalihin no. 145, jilid 1 halaman 79).
Imam An-Nawawi rohimahullah mengomentari hadist di atas di dalam kitabnya Riyadus Shalihin :
غَلَبَه الدِّينُ وَعَجزَ ذلكَ الْمُشَادُّ عنْ مُقَاومَةِ الدِّينِ لِكَثْرةِ طُرقِهِ
Dia akan dikalahkan oleh agamanya dan tidak mampu melawan agama karena banyaknya jalan yang dia tempuh. (Riyadus Shalihin, jilid 1 halaman 79).
Untuk itu, jangan mengedepankan sikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam beragama, sebab manusia tidak akan mampu melakukannya dan perbuatan ghuluw termasuk perbuatan tercela di dalam Islam, karena salah satu penyebab umat-umat terdahulu binasa adalah mereka ghuluw dalam beragama.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi