Beberapa pekan terakhir ini kita dihebohkan dengan hanyutnya seorang anak Gubernur di Indonesia dan banyak yang penasaran apakah dia mati syahid atau tidak.
Perlu diketahui, bahwa derajat syahid bisa diperoleh oleh seorang muslim walaupun dia tidak gugur dalam peperangan dalam rangka membela Islam. Diantara orang-orang yang dianggap syahid adalah : orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.
Salah satu seseorang disebut mati syahid adalah mati karena tenggelam, dan anak gubernur yang hanyut dan tenggelam kemudian meninggal dunia tersebut insyaAllah mati dalam keadaan syahid. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di bawah ini.
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: المَطْعُونُ، وَالمَبْطُونُ، وَالغَرِقُ، وَصَاحِبُ الهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah. (HR. Bukhari, hadits no. 2829).
Imam Badruddin Al-‘ainy rohimahullah berkata di dalam kitabnya ‘Umdatul Qory Syarah Shahih Al-Bukhari :
وَهُوَ الَّذِي يَمُوت بِالْغَرَقِ، وَقيل: هُوَ الَّذِي غَلبه المَاء وَلم يغرق
Dia yang mati karena tenggelam. Dikatakan : dia dikalahkan (dibawa arus air) namun dia tidak tenggelam. (‘Umdatul Qory Syarah Shahih Al-Bukhari, jilid 14 halaman 128).
Imam An-Nawawi rohimahullah mengomentari hadits di atas di dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim :
قال العلماء المراد بشهادة هؤلاء كلهم غير المقتول في سبيل الله أنهم يكون لهم في الآخرة ثواب الشهداء وأما في الدنيا فيغسلون ويصلى عليهم وقد سبق في كتاب الإيمان بيان هذا وأن الشهداء ثلاثة أقسام شهيد في الدنيا والآخرة وهو المقتول في حرب الكفار وشهيد في الآخرة دون أحكام الدنيا وهم هؤلاء المذكورون هنا وشهيد في الدنيا دون الآخرة وهو من غل في الغنيمة أو قتل مدبرا
Para ulama berkata : mereka yang dianggap mati syahid adalah mereka yang gugur bukan di medan perang. Mereka di akhirat kelak mendapat pahala sebagaimana pahala para syuhada yang gugur di medan perang. Adapun di dunia mereka tetap dimandikan dan dishalatkan sebagaimana penjelasan terdahulu dalam bab Iman yang menjelaskan tentang hal ini. Orang yang mati syahid terdiri dari tiga macam. Pertama, syahid di dunia dan di akhirat, yaitu mereka yang gugur di medan perang. Kedua, syahid di akhirat, tidak di dunia, yaitu mereka yang disebut dalam hadits ini. Ketiga, syahid di dunia, tidak di akhirat, yaitu mereka yang gugur tetapi berbuat curang terhadap ghanimah atau gugur melarikan diri dari medan perang. (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, jilid 13 halaman 63).
Berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas dan keterangaqn dari para ulama, orang yang mati karena hanyut atau tenggelam, maka mereka termasuk mati syahid, dan anak gubernur yang meninggal karena tenggelam itu insyaAllah termasuk mati syahid. Dan kita berdo’a kepada Allah agar mengampuni dosa-dosanya dan menempatkannya di surga yang penuh kenikmatan. Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi