Memasukkan Ayam Yang Sudah Disembelih ke dalam Air Panas, Halalkah Dagingnya?

Islam mengajarkan kasih sayang dan memerintahkan untuk berbuat baik kepada sesama makhluk, baik kepada manusia, hewan dan makhluk lainnya.

Dari Syaddad bin Aus rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Dan hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih. (HR. Muslim, hadist no. 1955).

Berdasarkan hadits di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala menganjurkan untuk berbuat baik kepada sesama makhluk, seperti membunuh dengan cara yang baik ketika melaksanakan hukum Qishas, ketika hendak menyembelih hewan, maka menyembelih dengan cara yang baik seperti menajamkan pisaunya, karena jika pisau yang digunakan untuk menyembelih tidak tajam, hewan yang disembelih akan terzalimi. Dan dianjurkan juga untuk menyenangkan hewan sembelihannya seperti memberi makan yang banyak, dimandikan ataupun bentuk kesenangan lainnya sebelum disembelih.

Lalu apa hukum jika ayam ketika telah disembelih dimasukkan ke dalam air panas agar bulunya mudah dicabut ataupun dibersihkan? Bukankah ini termasuk menzolimi hewan?

Ada pertanyaan yang diajukan ke Fataawa Al-Lajnah Ad-Daaimah mengenai ayam yang dimasukkan ke dalam air panas setelah disembelih.

هناك مصانع كثيرة لذبح الدجاج في موريشس، ويحدث فيها أن يضع العمال الدجاج في الماء الحار لإزالة ريشها، وذلك قبل أن يخرجوا من الدجاج ما في داخلها من الأمعاء، ومن ثم تختلط الفضلات بلحم الدجاج، فهل يعتبر هذا اللحم حلالا للأكل؟

Ada banyak perusahaan pemotongan ayam, di mana para karyawan memasukkan ayam ke dalam air panas untuk menghilangkan bulunya. Dan itu dilakukan sebelum membersihkan isi perut ayam. Sehingga terkadang kotoran ayam bercampur dengan daging ayam. Apakah dagingnya tetap dianggap halal untuk dimakan?

يعتبر هذا اللحم حلال الأكل ولا تأثير لوضع الحيوان بعد ذبحه في الماء الحار على حل أكل لحمه، لكن، يجب أن يؤخر وضعه فيه حتى تنتهي حركته

Daging ayam tersebut tetap dianggap halal untuk dimakan, dan memasukkan hewan yang telah disembelih ke dalam air panas, tidak mempengaruhi kehalalan makan dagingnya. Akan tetapi wajib untuk menunggu sebelum memasukkan ke dalam air, hingga hewan itu berhenti bergerak. (Fataawa Al-Lajnah Ad-Daaimah, jilid 22 halaman 474).

Maka dari itu yang perlu diperhatikan di sini adalah sebelum memasukkan ayam yang telah disembelih ke dalam air panas, pastikan ayam tersebut sudah tidak bergerak, karena jika ayam itu masih mempunyai nyawa kemudian dimasukkan ke dalam air panas, maka sama saja menyiksanya, sedangkan Islam mengharamkan untuk berbuat zolim kepada sesama makhluk yang ada di dunia ini.

Kesimpulan :

1. Islam menganjurkan untuk berbuat Ihsan (berbuat baik) kepada sesama makhluk di dunia ini.

2. Jika hendak membunuh (melaksanakan hukuman Qishas), maka lakukan dengan cara yang baik, artinya bunuhlah dengan baik, jangan menyiksanya.

3. Apabila menyembelih hewan, maka sembelihlah dengan cara yang baik dengan cara menajamkan pisau untuk menyembelih hewan tersebut.

4. Hendaknya menyenangkan hewan sembelihan sebelum disembelih seperti memberi makan yang banyak sebelum disembelih, dimandikan dan sebagainya.

5. Ayam yang sudah disembelih kemudian dimasukkan ke dalam air panas agar bulunya mudah dicabut dan dibersihkan hukumnya boleh dan tidak mempengaruhi kehalalan memakan dagingnya, selama tidak menyiksa ayam tersebut. Artinya, harus sebelum memasukkan ayam ke dalam air panas, pastikan terlebih dahulu kalau ayam itu sudah benar-benar tidak bernyawa.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Kunjungi: Konsultasi Muslim dan Tanya Jawab Islam Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *