Jin termasuk salah satu makhluk Allah di muka bumi ini, di mana tujuan mereka diciptakan di dunia ini sama halnya dengan diciptakannya manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah.
Allah berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Zariyat : 56).
Imam As-Samarqandi rohimahullah berkata di dalam kitab tafsirnya Bahrul ‘Ulum :
ثم قال عز وجل: وَما خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ يعني: ما خلقتهم، إلا أمرتهم بالعبادة
Allah berfirman : “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” Artinya : Aku tidaklah menciptakan mereka kecuali aku perintahkan mereka untuk beribadah. (Bahrul ‘Ulum, jilid 3 halaman 348).
Pendapat Syekh Umar bin Sulaiman Mengenai Jin :
فقد نصّ في الآية أن الجان مخلوق قبل الإنسان
Telah disebutkan di dalam ayat Al-Qur’an bahwa jin adalah makhluk yang diciptakan sebelum manusia. (‘Aalamul Jin was Sayathin, jilid 1 halaman 12).
Dalilnya adalah Allah berfirman :
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS. Al-Hijr : 27).
Beliau melanjutkan :
ويرى بعض السابقين أنهم خلقوا قبل الإنسان بألفي عام، وهذا لا دليل عليه من كتاب ولا سنّة
Dan sebagian orang-orang terdahulu percaya bahwa mereka (jin) diciptakan 2000 tahun sebelum manusia, dan ini tidak mempunyai dalil dari Al-Qur’an ataupun Sunnah. (‘Aalamul Jin was Sayathin, jilid 1 halaman 12).
Jin Punya Anggota Tubuh Sebagaimana Manusia :
فقد صرح – تبارك وتعالى – بأن للجن قلوباً، وأعيناً وآذاناً، وللشيطان صوتاً
Allah Tabaroka wa Ta’ala telah menjelaskan bahwa jin itu mempunyai hati, mata dan telinga. Dan begitu pula setan, dia mempunyai suara. (‘Aalamul Jin was Sayathin, jilid 1 halaman 12).
Dalilnya adalah firman Allah :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’raf : 179).
Syekh Umar bin Sulaiman melanjutkan :
وثبت في الأحاديث أن للشيطان لساناً، وأن الجان يأكلون، ويشربون، ويضحكون، وغير ذلك مما تجده مبثوثاً في هذا الكتاب
Dan ditetapkan di dalam hadist bahwa setan itu mempunyai lidah, sedangkan jin itu mereka makan, minum tertawa dan hal-hal lainnya yang bisa kamu temukan nanti di dalam kitab ini. (‘Aalamul Jin was Sayathin, jilid 1 halaman 12).
Nama-Nama Jin :
أسماء الجن في لغة العرب وأصنافهم
قال ابن عبد البر: ” الجن عند أهل الكلام والعلم باللسان على مراتب:
1- فإذا ذكروا الجن خالصاً قالوا: جنّي.
2- فإذا أرادوا أنه مما يسكن مع الناس، قالوا: عامر، والجمع: عمّار.
3- فإن كان مما يعرض للصبيان قالوا: أرواح.
4- فإن خبث وتعرض، قالوا: شيطان.
5- فإن زاد على ذلك، فهو مارد.
6- فإن زاد على ذلك وقوي أمره، قالوا: عفريت، والجمع: عفاريت
Nama-nama Jin dalam bahasa Arab dan jenisnya :
Ibnu ‘Abdil Baar berkata : Jin menurut ahli kalam dan ahli ilmu ada beberapa tingkatan :
1. Jika yang mereka maksudkan jin secara khusus, maka disebut jinniyyun,
2. Jika yang mereka maksudkan adalah jin yang tinggal bersama manusia, maka mereka sebut ‘amir bentuk jamaknya ‘ummar,
3. Jika yang mereka maksudakan jin yang biasa mendatangi anak-anak, maka mereka sebut arwah,
4. Jika yang mereka maksudkan adalah jin yang jahat dan merintangi kebaikan, maka mereka sebut setan.
5. Jika mereka lebih besar, maka disebut maarid
6. Jika yang mereka maksudkan adalah jin yang lebih jahat dan lebih mempunyai kemampuan, maka disebut ‘ifrit. Jma’nya Afaarit.
Jin hidup di Alam Apa?
Beliau melanjutkan :
والقول الحق أن الجن عالم ثالث غير الملائكة والبشر، وأنهم مخلوقات عاقلة واعية مدركة، ليسوا بأعراض ولا جراثيم، وأنهم مكلفون مأمورون منهيون
Dan pendapat yang benar adalah bahwa jin hidup di alam ketiga selain alam Malaikat dan Manusia. Dan mereka adalah makhluk yang berakal, siaga dan cerdas. Bukan makhluk yang ingkar ataupun kotor. Akan tetapi mereka juga dibebankan perintah dan larangan. (‘Aalamul Jin was Sayathin, jilid 1 halaman 13).
Jin Juga Dikenakan Perintah Layaknya Manusia :
خلق الله الجن للغاية نفسها التي خلق الإنس من أجلها: (وما خلقت الجنَّ والإنس إلاَّ ليعبدون) [الذاريات: 56]
فالجن على ذلك مكلفون بأوامر ونواهٍ، فمن أطاع رضي الله عنه، وأدخله الجنة، ومن عصى وتمرد، فله النار، يدلّ على ذلك نصوص كثيرة
Allah menciptakan jin dengan tujuan yang sama seperti diciptakannya manusia. (Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Zariyat : 56).
Maka jin juga dikenakan perintah dan larangan. Barangsiapa diantara mereka yang mentaati perintah, maka mereka akan diridhoi Allah dan dia masuk surga. Dan barangsiapa yang menolak atau memberontak, maka baginya neraka. Dalil yang menunjukkan tentang itu banyak. (‘Aalamul Jin was Sayathin, jilid 1 halaman 41).
Untuk itu, manusia dan jin kedudukannya sama di hadapan Allah. Yang membedakan adalah ketaqwaannya kepada Allah, seberapa taqwa dia kepada Allah. Dan syari’at tidak hanya dibebankan kepada manusia semata, namun juga dibebankan kepada jin.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi