Asertif merupakan ketempilan dalam berkomunikasi, yang artinya adalah sikap yang mampu mengekspresikan diri yang dapat menghormati dan menjaga perasaan orang lain. Sikap asertif ini sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi sehari-hari atau ketika sedang menghadapi konflik, karena sikap ini memberikan peluang bagi seseorang untuk menyampaikan pendapat dan pikiran.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terhindar dalam suatu konflik atau permasalahan-permasalahan yang terjadi antara satu orang dan yang lainnya. Seperti yang sering dihadapi oleh yang lainnya.
Permasalahn suatu konflik sering terjadi di suatu masyarakat, lingkungan kerja, anak sekolah, teman sepermainan, dsb. Sehingga kita perlu memahami bagaimana cara menyelesaikan suatu konflik dengan baik.
Dalam suatu konflik menyebabkan ketidak seimbangan di dalam suatu hubungan. Oleh sebab itu kita harus segera mengatasinya jika terjadi suatu konflik dalam sekeliling kita.
Berikut ini cara membawa diri secara asertif ketika terlibat konflik:
- Memperhatikan Bahasa tubuh
Ketika kita sedang menyelesaikan suatu permasalahan, hindari menunjuk-menunjuk kepada lawan bicara, menyilangkan tangan di dada, dan matanya masih berputar-putar ketika ia sedang berbicara. Buatlah lawan bicara merasa nyaman dengan menangkap arti tindakan mereka, mendengarkan pendapat lawan bicara. Hal ini dapat menciptakan suasana yang kondusif, dan lawan bicara merasa dihargai.
2. Tidak Berbicara Terlalu Keras
Hindari berbicara terlalu keras, maka dari itu aturlah jarak dengan lawan bicara, jangan terlalu jauh atau terlalu dekat, jaga kontak mata, jangan terlalu membelalak atau melotot, dan jangan lupa berkedip. Karena perbedaan kecilpun dapat memiliki pengaruh besar atas cara orang memandang kita.
3. Melakukan Penilaian Jujur
Fokuslah terhadap suatu permasalahan yang harus diselesaikan, lakukan penilaian dengan jujur atas suatu konflik. Hindari terlalu membenarkan diri atau mempunyai sifat secara defensif, hal itu akan menimbulkan suatu permasalahan baru dan tidak menyelesaikan suatu konflik.
4. Menciptakan Suasana Positif
Dalam menyelesaikan suatu masalah, tetaplah berfikiran positif, menguasi suatu persoalan dan mamahami situasi, karena pikiran positif akan memberikan dampak positif terhadap sekeliling. Apabila sulit mengendalikan emosi, tarik nafas sejenak, dan ambillah air minum, itu akan menghindari suatu hal yang negatif.
5. Tidak Mengungkit Masa Lalu
Hindari mengungkit masalah yang telah lalu, dan hal-hal baik yang telah kamu lakukan, seperti: kamu dulu adalah orang yang biasa-biasa saja, sejak aku bantu mendapatkan pekerjaan dan sekarang kamu sukses, sudah melupakan bagaimana aku dulu membantumu hingga dititik sekarang. Karena hal itu tidak akan menyelesaikan konflik, malah semakin memperpanjang permasalahan.
Langkah-Langka Tindakan:
- Lakukan penilaian jujur atas suatu permasalahan
- Menciptakan suasana positif
- Berfokus pada masa sekarang dan masa mendatang, jangan mengungkit-mengungkit masa lalu
- Berkomunikasi dengan santun
- Bicarakan prilaku sendiri, bukan orang lain
- Waspadai bahasa tubuh. Pertahankan sikap terbuka dan responsif, dan hindari melipat tangan atau menjauh dari interaksi. Melipat tangan dan menjauh dari interaksi adalah tanda-tanda sikap defensif dan sempitnya pikiran.
Semoga tulisan diatas dapat membantu kita untuk memahami perilaku, sifat dan tingkah laku satu dengan dengan yang lainnya. sehingga tercipta suasana yang harmonis.
Semoga Bermanfaat
Salam sehat dan bahagia
Penulis : Khodijah al-Khalil