nasehat kematian

“ KEMATIAN “

Di dalam kehidupan kita ada yang tua,pasti ada yang muda,ada yang sehat,pasti ada yang sakit,ada yang kaya pasti ada yang miskin, di dalam kehidupan kita juga waktu pun kian berganti detik demi detik,menit demi menit,jam demi jam,hari demi hari,bulan demi bulan,dan tahun demi tahun tibalah saatnya kita meninggal dunia ini.

Karena setiap yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya KEMTIAN.

Perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang Panjang. Banyak hal dan rintangan serta memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Dan kematian adalah gerbang pertama yang harus kita masuki untuk menuju jalan  akhirat. Ketika kita berbicara masalah kematian, suatu hal yg tidak asing lagi di telinga kita, karena kematian selalu menjemput kita. Dan kematian bukan hal yang sepele.

 Rasulullah Saw, Bersabda:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ

Tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit”. (HR. Bukhari)

Di saat nyawa kita dicabut, napas kita tersengal, mulut terkunci, anggota badan kita tanpa daya dan pintu taubat pun tertutup. Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut.

Ada sebuah kisah;suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya, lalu beliau bertanya. Imam Ghazali  “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?” Murid 1  “Orang tua” Murid 2  “Guru” Murid 3  “Teman” Murid 4 “Kaum kerabat” Imam Ghazali “Semua jawaban itu benar kata Imam Al-Ghozali. Tetapi yang paling dekat dengan diri kita ialah KEMATIAN, sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan meninggal ( Surah Ali-Imran :185). # Sebagai Refleksi #

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Rasulullah SAW bersabda bahwa ada tiga hal yang mengikuti mayit setelah kematiannya. Hal itu diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim

“Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya, dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya.

Lantas pertanyaan nya ialah: Ketika orang tua kita meninggal apa yang kita lakukan?

  1. Mendoakan orangtua.
  2. Berkunjung ke kerabat dan teman orangtua.
  3. Bersedekah atas nama orangtua.
  4. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
  5. Melunasi utang kedua orangtua.
  6. Menjaga tali silaturahmi dengan saudara dan keluarga dll.

Rasulullah Saw, Bersabda di dalam hadist yang lain.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍوَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).

Allah memberi ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah atau debu, Setiap kebaikan yang kita lakukan mulai dari kewajiban seperti sholat, puasa, zakat hingga amal yang sunnah, maka Allah akan dibalas Allah pahala yang berlipat ganda.

by: Dae Habib Pemuda Pelosok!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *