
Sahabat ku,dan saudaraku Ifas,mungkin kita tidak di lahirkan dalam satu ibu dan satu bapak, tapi rasa-rasanya kita seperti saudara dekat bangat. Kenapa tidak?karena sejak di ma’had tahun 2013 kita sama-sama menimba ilmu bahasa Arab dalam waktu 2 tahun atau D2.
Setelah kita tamat dari ma’had. Ana ke unmuh Sidoarjo antum masih melanjutkan syariah di ma’had. Sejak itu komunikasi kita sudah jarang lagi,bahkan saat makan bersama, belajar bersama di kelas Lt:3 jarang lagi kita temukan, mulai sejak itu komunikasi kita terputus,dari sekian tahun tidak pernah ketemu,akhirnya Allah mempertemukan kita di yahun 2019 Lewat Yayasan Bayt Al-Fath INDONESIA (BAF).
Dari sinilah kita di pertemukan kembali, dari sekian tahun kita tidak ketemuan, ibarat kan seperti Nabi Adam Dan St.Hawa yg saling mencari antara satu dengan yang lain.
Hehehe
Ketika Nabi Adam Dan St.hawa di usir dari surga karena melanggar perintah Allah swt, karena makan buah khuldi,akhirnya Allah keluar kan dari surga kedunia,ratusan tahun Nabi Adam pisah dengan St.Hawa.
Itu hanya sebuah ilustrasi dalam kehidupan.
Baik,,,Sahabatku Dalam pernikahanmu ini semoga menjadi awal yg baik untuk membangun sebuah rumah tangga, yang menjadikan “Rumahku adalah surgaku “ tentu untuk bisa mewujudkan itu maka ada 3 Nasihat yang ingin ana sampaikan walaupun mungkin Nasihat ini sudah antum hafal dan mengerti, tapi tidak ada salahnya kita saling mengingatkan.
Pertama:اقم الصلاة: tetaplah mendirikan sholat karena sholat adalah salah satu tujuan kita di ciptakan di dunia ini. Sholat adalah pondasi dalam kehidupan rumah tangga.,shalat adalah jantung nya rumah tangga,sholat adalah mihrab nya ummat islam,sholat adalah tiang agama.
Sebagaimana Rasulullah Saw Bersabda;
pentingnya itu, Rasulullah Saw bersabda:
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنُ وَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدِّيْنَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ تَرَكَ الدِّيْنَ
“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkan shalat, maka berarti telah menegakkan agama. Dan barang siapa meninggalkan shalat, maka ia telah merobohkan agamanya.
Kedua:إقراؤالقران : ketika kita dalam rumah tangga, maka jangan jauh dengan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an salah satu petunjuk di dalam kehidupan kita. Dan di dalam nya tidak ada keraguan sama sekali,karena sesibuk apapun kita maka tersulah bercengkrama dengan nya,karena Al-Qur’an lah yang mampu menyinari Kubur kita nanti.
Lampu yang indah nan cantik yang ada di rumah kita,itu hanya mampu menyinari rumah kita,tapi dia tidak mampu menyinari Kubur kita.
Sebagaimana Rasulullah saw Bersabda;
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال: سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ. رواه مسلم
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim);
Di dalam hadits yang lain juga Rasulullah saw Bersabda jga:
عن عمرَ بن الخطابِ رضي اللَّه عنهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: إِنَّ اللَّه يرفَعُ بِهذَا الكتاب أَقواماً ويضَعُ بِهِ آخَرين. رَوَاهُ مُسْلِمُ
Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. bersabda,: “Sesungguhnya Allah SWT. akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim);
Ketiga:بر الوا لدين: Berbakti kepada kedua orang tua. Berbicara tentang birrul waalidain suatu pembahasan yang panjang dalam kehidupan, karena di situlah ada keberkahan di dalam kehidupan kita,jangan berharap bahagia dunia,lebih-lebih di akherat, kalau kita sering menyakiti hati kedua orang tua kita.
Karena Do’a orang tua bisa mengalahkan Do’a para ulama.
Jadi berhati-hari kita menyakiti hati kedua orang tua kita.
Ada sebuah kisah yang mungkin semua orang dah kenal imam besar makkatul mukaromah. Yakni syekh sudais.
Suatu hari ibunda nya syekh sudais,menyiapkan makanan di atas meja,tiba-tiba datang syekh sudais lalu melempar dengan pasir di atas makanan itu,apakah ibunya marah?oh,,,tidak malah beliau berdoa yaa allah semoga anakku menjadi imam besar masjid makkah dan madinah. Maka atas doa ibunda itulah beliau menjadi imam besar,suaranya begitu indah dan merdu.
Nah,dari kisah itu bisa menjadi bahan renungan kita,untuk selalu Berbakti kepada kedua orang tua kita, karena sebesar apapun amal ibadah kita, kalau orang tua tidak Ridho maka pintu surga tidak akan bisa terbuka.
Kisah yang lain.
Suatu hari ada seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw, sekaligus mengadu,wahai Rasulullah, apakah ketika saya memberikan makanan yang enak,makanan yang lezat,baju baru,celana baru,dll. Apakah saya sudah membalas jasa- jasa orang tua saya? Liat apa jawaban dari Rasulullah Saw, kamu membesarkan orang tua mu,itu mengantarkan orang tua mu ke liang kubur, sedangkan orang tua mu,merawat mu dari kecil untuk mengantarkan kamu hidup.
Subhanallah kalau kita memahami jawaban dari Rasulullah begitu dalam.
Selamat kawan semoga menjadi keluarga SAMAWA.