Pahala Mendidik Anak Perempuan dalam Islam

Pada zaman jahiliyah, perempuan tidak dihargai dan hanya dijadikan mainan oleh para lelaki. Bahkan jika ada yang melahirkan anak perempuan, maka mereka menganggap tidak berguna dan tidak dianggap sama sekali.

Akan tetapi sejak datangnya Islam, maka Islam menghapuskan tradisi-tradisi yang melecehkan serta meremehkan kaum wanita. Islam sangat menghargai wanita dan menjunjung tinggi harga dirinya. Di dalam Islam, wanita ibarat mahkota, di mana harga diri wanita itu dijunjung tinggi, dihormati dan dihargai. Maka bersyukurlah bagi siapa saja yang mempunyai anak perempuan, karna orang yang mengayomi anak perempuan, akan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kelak di dalam surga.

Dari Aisyah rodhiyallahu ‘anha bercerita :

جَاءَتْنِي امْرَأَةٌ، وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا، فَسَأَلَتْنِي فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِي شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ، فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا، فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا، وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا، ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا، فَدَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallahu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka. (HR. Muslim, hadits no. 2629).

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka dia akan datang pada hari kiamat bersamaku. (HR. Muslim, hadits no. 2631).

Imam An-Nawawi rohimahullah mengomentari hadits di atas di dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim :

وَمَعْنَى عَالَهُمَا قَامَ عَلَيْهِمَا بِالْمُؤْنَةِ وَالتَّرْبِيَةِ

Makna mengayomi 2 anak perempuan pada hadits ini adalah dengan memberinya nafkah dan memberinya bekal pendidikan. (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, jilid 16 halaman 180).

Pelajaran yang bisa diambil dari hadits di atas :

1. Orang yang mengayomi anak perempuan akan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam surga nanti.

2. Anak perempuan bisa menjadi wasilah bagi orang tuanya masuk ke dalam surga.

3. Maksud mengayomi anak perempuan adalah memberinya nafkah dan mendidiknya agar mengetahui tentang Islam.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *