Pengembangan Nilai-nilai Agama dan Moral Pada Anak Usia Dini di Yayasan Bayt Al-Fath

Pendidikan anak uisa dini (PAUD) merupakan pendidikan yang harus dibentuk sejak bayi, pendidikan anak bukan hanya didapatkan dari sekolah saja, peran orangtua di rumah sebagai pondasi utama atau sekolah pertama dalam menyukseskan pendidikan anak sebelum anak sekolah diluar rumah.

            Menurut Jhon Locke mengemukakan bahwa pendidikan harus dimulai dari Anak usia dini (AUD). Ia berpendapat bahwasaanya anak seperti kertas putih, dalam artian ketika anak lahir tidak berdaya dan tidak memiliki apa-apa. Hal ini lingkunganlah yang akan membentuk dan memberi warna kertas putih. Lingkungalah yang akan membentuk perilaku, pola pikir dan karakter.

Dalam mewujudkan generasi ber-akhlaqul karimah dan berprestasi, Yayasan Bayt Al-Fath Indonesia memprioritaskan amal (kata dan perbuatan) yang baik sebagai hasil dari iman, adab dan ilmu. Adapun prioritas adab sebelum ilmu merujuk pada pesan Imam Malik bin Anas rahimahullah saat berkata pada seorang pemuda Quraisy, disebutkan bahwa;

فقال خالد بن نِزَارٍ الأَيلي: “سَمِعْتُ مَالِكَ بْنَ أَنَسٍ، يَقُولُ لِفَتًى مِنْ قُرَيْشٍ: يَا ابْنَ أَخِي، تَعَلَّمَ الأدَبُ قَبْلَ أَنْ تَتَعَلَّمَ الْعِلْمَ”

Berkatalah Khalid bin Nizar Al-Ayly: Aku mendengar Malik bin Anas berkata kepada pemuda Quraisy: “Wahai keponakanku, belajarlah adab sebelum engkau belajar ilmu”.(Hilyatul Auliya’ Juz 6 hal 330)

Dalam artikel singkat ini bagaimanakah upaya guru-guru Bayt Al-Fath dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini? Berikut rangkuman penjelasanya:

1. Memperhatikan Perilaku Anak Secara Maksimal

Selama di lingkungan sekolah anak akan diperhatikan bagaimana cara berperilaku mereka dengan guru dan temanya. Sikap memperhatikan secara maksimal ini penting dalam pengembangan nilai-nilai agama dan moral. Sehingga guru bisa memantau apakah anak ketika isitirahat diluar kelas dapat mengamalkan nilai-nilai agama, contoh: Menyapa dan salam kepada guru ketika bertemu. Sebelum makan berdoa, makan memakai tangan kanan dan makan tidak dengan terburu-buru. Hal-hal kecil ini akan berpengaruh dan berdampak besar untuk pertumbuhan anak.

2. Mengajarkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)

Anak diajarkan untuk senyum, salam, sapa, sopan dan santun kepada guru-gurunya, sikap ini harus melekat pada setiap karakter anak didik di Bayt Al-Fath. Anak yang sopan akan terbiasa mengucapkan salam, sapa, meminta maaf apabila melakukan sesuatu dan mengucapkan terimakasih.

3. Menegur dan Memberi Contoh yang Baik Apabila Anak Bersikap Buruk

Berperilaku baik bukan hanya diajarkan untuk orangtua dan guru, anak didik diarahkan berperilaku baik kepada sesama temannya, apabila guru menemukan perilaku yang menyimpang terhadap anak, guru akan menegur, mengarahkan dan memberikan pemahaman serta contoh yang baik. Sehingga anak akan merekam dan memahami perilaku mana yang baik dan mana yang buruk.

4. Memberikan Kisah Teladan

Memberikan kisah teladan berperan penting dalam menarik perhatian anak dan membangun pola pikirnya.  Guru memberikan kiisah akan berdampak positif  pada anak, karena berkisah merupakan hal yang disukai oleh anak-anak.

Memberikan kisah teladan membantu anak untuk melakukan hal baik sesuai apa yang telah ia rekam dengan indra yang mereka tangkap, sehingga adanya motivasi berperilaku baik untuk mendapatkan pahala dari Allah subhanallah wata’ala.

Kesimpulan:

Pengembanggan nilai-nilai agama dan moral bagi anak merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan manusia. Keadaan moral yang baik akan membawa keharmonisan bagi kehidupan manusia, pembentukan moral membutuhkan waktu terus-menerus, tidak dengan secara singkat. Pendidikan moral yang baik bagi anak harus ditanamkan kepada oorangtuanya sejak di rumah dan ditunjang dengan pendidikan moral yang ada di luar rumah yaitu sekolah.

Pendidikan Bayt Al-Fath pun mempunyai cara tersendiri dalam menanamkan nilai agama dan moral pada anak dengan cara: . 1. Memperhatikan Perilaku Anak Secara Maksimal. 2. Mengajarkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun). 3. Menegur dan Memberi Contoh yang Baik Apabila Anak Bersikap Buruk. 4. Memberikan Kisah Teladan

Hadirnya pendidikan Bayt al-Fath merupakan solusi bagi kecemasan orang tua dalam pendidikan anak di era zaman sekarang, dengan menanamkan nilai islami, beradap, dan berkemajuan sehingga dapat melahirkan generasi yang berakhlakuk karimah.

Semoga Bermanfaaat…..

Oleh : Khodijah Khalil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *