Manusia sebagai makhluk sosial, saling bergantung dan membutuhkan dengan yang lainnya. Untuk memenuhi kebutuhannya manusia harus saling berinteraksi dan bergaul dengan orang lain.
Pergaulan seseorang akan memberikan pengaruh kepada temannya, baik pengaruh yang bersifat positif atapun negatif. Sebagai manusia umat Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam tentu kita akan memilih teman yang selalu menunjukkan kita kepada kebaikan.
Teman yang baik akan memberikan dampak positif terhadap kita, begitupula sebaliknya teman yang buruk akan menyesatkan hidup dan masa depan kita. Maka pergaulilah orang yang baik hatinya, jujur perkatannya dan menempati janji.
Maka hendaklah kita selalu menanamkan sifat kejujuran, karena kejujuran akan mengantarkan kita kepada kebaikan, sedangkan kebaikan akan mengantarkan kita kepada surga-Nya.
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّيَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ
“Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jujur merupakan perilaku atau perkataan yang sesuai antara hati dan ucapan. Timbulnya kejujuran berasal dari hati. Zaman sekarang banyak diantaranya berbohong demi mendapatkan suatu keinginanya agar tercapai.
Dalam Islam sendiri sangat dilarang berbohong, Islam menekankan kepada umatnya agar senantiasa berperilaku juujur. Kejujuran akan mempermudah seseorang untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Hidup di dunia ini sangatlah singkat, dengan waktu yang singkat ini hendaklah kita senantiasa bertakwa kepada Allah subhanallah wata’ala, dan bertaka jujur terhadap sesama, maka Allah akan memperbaiki amalan-amalan dan mengampuni dosa kita, sesunggunya pemberian yang paling berharga adalah mendapakan ridho dan ampunan Allah subhanallah wata’ala.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. Al-Ahzab: 70-71)
Sesungguhnya orang yang senantiasa berbohong merupakan manusia tidak memiliki Iman terhadap Allah subhanallah wata’ala. Hal tersebut diterangkan dalam al-Qur’an surah An-Nahl ayat 105 sebagai berikut:
اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong. (QS. An-Nahl:105)
Semoga bermanfaat…
Oleh : Khodijah Khalil