Teks khutbah Jum’ at di sampaikan di : Masjid Baiturrahman Angkatan Laut,Candi.
Di dalam kitab at-takirah yg di sususn oleh al imam al qurtubi bahwa perjalanan atau traveling manusia ada 2yaitu:
Pertama: ada safarun qorib=
Kedua:ada safarun baid=
Contoh safarun qorib seperti kita melakukan perjalanan di atas muka bumi,atau pergi ke Malaysia atau ketika sedNg umroh dan kita tau estetimasi waktunya berapa,dan berapa hari kita melakukan perjalanannya. Dan itulah yg di namakan safarun Qorib.
Yang kedua adalah safarun baid = safarun baid ialah suatu perjalanan ketika jasad atau tubuh sudah terpisah dengan jasad kita.
Dan alam yang di lewati oleh manusia ialah ada 4 jenis.
1. Ada alam janin
2. Ada alam dunia
3. Ada alam barzah
4. Ada alam akherat
Dan safar yang panjang ialah ialah safar yang ketika seseorang meninggal dunia, dan itulah perjalanan yang panjang dan itu di awal dengan alam kubur.
Kubur adalah rumah pertama dari rumah- rumah akherat, siapa yang selamat saat di dalamnya niscaya ia akan selamat selamanya.
Dan disini lah awal yang baik untuk kita,dan pertanyaan yg di tanyakan ialah.
1. Siapa tuhanmu?
2. Apa agamamu?
3. Apa kitabmu?
4. Dan siapa nabimu?
Dan ada 4 pertanyaan tg lain juga akan di tanyakan.
Sebagaimana Rasulullah saw Bersabda;
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)
Artinya: Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai 4 hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan. (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).
1. Yang pertama masalah umur,berbicara tentang umur tidak ada yg tau, karena itu hak dan prioritas nya Allah swt,karena berapa banyak orang yang sehat hidupnya lebih pendek,dari pada yang sakit,dan berapa banyak yang sakit justru hidupnya lebih panjang dari pada yang sakit.
Maka semasih Allah memberikan kita umur yang panjang umur yg banyak maka gunakan lah dengan baik.
Sebagaimana Rasulullah saw:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ وَشَرُّالنَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَا ءَ عَمَلُهُ )رواه الترمذى.(
“Dari Abdullah bin Busr ra meriwayatkan bahwa ada seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya. Dan seburuk-buruk manusia siapa yang panjang umurnya dan buruk amalnya” (HR Tirmidzi).
Yang kedua: tentang ilmunya untuk apa ia gunakan ilmu itu,ilmu kunci utama dalam menjalani kehidupan di dunia ini,artinya bila kita menginginkan dunia ini,harus dengan ilmu,terutama ilmu agama.
Semua kita tidak harus menjadi ustd semua,silakan jadi tni,polisi, dokter,pengusaha dll.tapi kewajiban kita untuk mempelajari ilmu agama wajib.
3. Yang ketiga tentang harta.
Dari mana kita dapatkan dan untuk apa kita gunakan,di sini harta di tanyakan 2 x.tentunnya kita dapatkan dengan cara yang halal dan toyyibah.
4. Tentang jasadnya.
Untuk apa ia gunakan jasadnya semasa hidupnya capeh lelahnya.
Dan manusia di karunia Allah jasad yang sempurna yang di sertai panca indra,akal pikiran, dan hati.
Dan itu di tegaskan pula di dalam alquran surat Al- A’Rof ayat:179:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَـقَدْ ذَرَأْنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَا لْاِ نْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اٰذَا نٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَا ۗ اُولٰٓئِكَ كَا لْاَ نْعَا مِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
“Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 179)
Kalo kita memahami secara dalam ayat di atas memberikan nasehat dan ketegasan yb dalam,terutama di dalam jasad kita.
Nasehat yang terakhir:
Kita ini sering memikirkan hidup yang enak,hidup yang baik,hidup yang nyaman.
Tapi jatang sekali kita memikirkan bagaimana cara wafat dan meninggal dengan yang baik.
Semoga kulo kale pajenengan sedoyo bisa selamat dunio akhirat.
Aamiin Ya Allah.?.