Sedekah Dapat Menghapus Segala Kesalahan Dosa dan Dapat Meringankan Siksa Kubur.

Sedekah atau shodaqoh merupakan amalan yang dianjurkan oleh Allah Subhanallah Wata’ala dan dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wasallam, keseringan ini beberapa manusia masih enggan memberikan sedikit hartanya kepada orang yang lebih membutuhkan dikarenakan takut akan berkurangnya harta yang telah ia miliki. Sesungguhnya Allah telah menerangkan manfaat dan keutamaan dalam bersedekah dalam al-Qur’an.

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ.

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui. (QS. Ali-Imron: 92)

Segala harta yang kita miliki di dunia saat ini semuanya merupakan titipan dari Allah subhanaAllah Wata’ala. sebagai serang muslim, kita dianjurkan untuk memberikan sebagian harta yang kita miliki terhadap seorang yang membutuhkan, hal itu dapat membantu meringankan beban diantara sesama umat muslim. dalam artikel pendek ini akan menerangkan keutamaan dalam melakukan sedekah.

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ.

Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh: 271)

Lantas, apakah Allah akan menghapuskan segala dosa manusia apabila ia mensodaqohkan sebagian dari hartanya?

Disini pentingnya mempelajari hukum agama Islam agar kita tidak salah kaprah dalam memaknai suatu dalil.  Dalam ayat diatas bukan berarti segala dosa-dosa akan terhapuskan begitu saja tanpa disertai dengan taubat, dan melakukan perbuatan yang baik. Seperti halnya ketika orang yang mencari hartanya dengan cara yang salah atau haram, harta yang diperoleh dengan mencuri, membohongi, korupsi atau yang diperoleh oleh hasil riba, tentu perbuatan tersebuat tidak dapat menghapus dosanya, kecuali ia benar-benar bertobat kepada Allah dan tidak akan mengulani perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Dalam artian, harta yang kita shodaqohkan harus didapatkan dengan cara yang halal.

Hendaklah kita sebagai seorang Muslim selalu mengerjakan amalan-amalan kebajikan, dengan melakukan amalan kebajikan akan mengelola hati menjadi jernih, dengan kejernihan hati akan mengantrakan kepada perilaku yang baik.

Janji Allah Kepada Orang yang Menginfakkan hartanya di Jalan Allah

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ.

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqoroh: 261)

Dalam ayat al-Qur’an diatas menjelaskan, bahawasannya dengan menginfakkan harta di jalan Allah, tidak akan berkurang, melainkan Allah akan melipatgandakan setiap harta yang kita infakkan. Bukan hanya sedekar menginfakkan melainkan harus ada keridhohan hati atau ikhlas dalam memberi.

Perumpamaan atau sifat nafkah dari (orang-orang yang membelanjakan harta mereka di jalan Allah) artinya dalam menaati-Nya (adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh buah tangkai, pada masing-masing tangkai seratus biji.) Demikianlah pula halnya nafkah yang mereka keluarkan itu menjadi 700 kali lipat. (Dan Allah melipatgandakan) lebih banyak dari itu lagi (bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas) karunia-Nya (lagi Maha Mengetahui) siapa-siapa yang seharusnya beroleh ganjaran yang berlipat ganda itu.

Sedekah Dapat Meringankan Siksa Kubur

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ.

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)

Keterangan dalam surah tersebut, apabila manusia diberi kesempatan untuk hidup sekali lagi, ia ingin dapat bersedekah, dalam artian dengan sedekah dapat meringankan beban siksa kubur kubur dan dapat menolong seseorang yang telah meninggal dunia.

Kemimpulan:

Sedekah bukan hanya memberikan sebagian harta yang kita punya, melainkan harus disertai dengan keiklasan dan keridhoan hati, ketika hati sudah ikhlas maka yang diharap adalah untuk mendapatkan ridha Allah Subhanallah Wata’ala. Beberapa manusia ketika menolong sebagian yang lain masih mengharapkan imbalan dari seseorang tersebut, hal itu disebabkan masih belum sepenuhnya bersandar pada hati yang ikhlas. Dengan keikhlasan hati dalam bersedekah, maka Allah akan menghapuskan segala kesalahan dari dosa, mendapatkan keringanan siksa kubur, dan dapat menololong dari mara bahaya.

Semoga Bermanfaat….

Oleh: Khodijah S. al-Khalil S.Ag

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *