Tiap orang pasti pernah menguap, baik anak kecil, maupun dewasa. Banyak yang beranggapan bahwa menguap adalah tanda mengantuk, kelelahan, atau kebosanan. Namun, tahukah bahwa ketika seseorang menguap setan tertawa melihatnya. Sebab, wajah seseorang ketika menguap akan berubah dan setan senang melihatnya sehingga tertawa.
Hal ini dapat diketahui dari hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ، فَإِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ وَحَمِدَ اللَّهَ، كَانَ حَقًّا عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُولَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ: فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَثَاءَبَ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit (mengucapkan “yarhamukallah”). Sedangkan menguap itu dari setan, jika seseorang menguap hendaklah dia tahan semampunya. Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara ‘haaahh’, setan tertawa karenanya.”[1]
Mengapa Setan tertawa?
Ibnu Baththal berkata, “Penisbatan menguap kepada setan bermakna penisbatan keridhaan dan keinginan. Maksudnya, setan menyukai melihat seseorang menguap karena saat itu wajahnya berubah sehingga setan tertawa karenanya.”[2]
Dalam hadits di atas, ketika seseorang menguap hingga keluar suara ‘haaaah’ dan mulutnya terbuka lebar, saat itulah setan tertawa terbahak-bahak. Oleh sebab itu, bagi setiap muslim menutup mulut rapat-rapat dan mencegah terjadinya menguap merupakan hal yang disukai Allah. Sebab, setan tidak tertawa karenanya dan inilah kandungan hadits di atas.
Imam An-Nawawi berkata, “Menguap dinisbatkan kepada setan karena ia mendorong kepada syahwat, sebab ia berasal dari beratnya badan, kelemasannya, dan kepenuhannya. Maksudnya, memperingatkan agar mewaspadai sebab yang menimbulkan hal itu, yakni berlebihan dalam makan.[3]
Menguap ketika shalat
Menguap juga sering terjadi ketika shalat berlangsung. Hal ini sama seperti menguap di luar shalat, berasal dari setan. Dan setan pun tertawa ketika seseorang menguap di dalam shalatnya. Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ، فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Apabila salah seorang kalian menguap ketika shalat hendaklah menahanya semampunya, karena sesungguhnya setan masuk”[4]
Ketika seseorang menguap hendaknya untuk menutup mulutnya sebisa mungkin dengan tangannya serta tidak mengeluarkan suara dari menguapnya.
Pelajaran dari hadits di atas
- Sesungguhnya Allah membenci menguap, karena itu merupakan pengaruh beratnya badan (kekenyangan) dan kemalasan.
- Hendaknya seseorang menahannya dengan tangan ketika menguap.
- Makruh bagi seseorang untuk mengeraskan suara ketika menguap.
[1] HR. Bukhari no. 6223
[2] Ibnu Hajar, Fathul bari, jilid 10 hal 612
[3] Ibid
[4] HR. Muslim no. 2995