Cinta merupakan suatu emosi positif yang berupa kasih sayang, rasa cinta yang tumbuh dalam jiwa seseorang adalah hal yang sangat lumrah dan hampir setiap penduduk di bumi pernah merasakan emosi cinta. Biasanya tanda cinta itu terlihat dengan perilaku perhatian terhadap seseorang yang dicintainya.
Cinta sejati itu fokus terhadap hal-hal yang baik, bukan terfokus terhadap kekurangan nya. Dia adalah seseorang yang melihat sembilan puluh sembilan kekuranganmu dan melihat satu kebaikanmu. Lalu dia memilih satu kebaikan dan meninggalkan semua kekuranganmu.
Kalau membahas masalah cinta dan hakikatnya gak bakal ada habisnya. Karena hakikat cinta tidak bisa diartiakan, cinta itu hanya bisa diartikan bagi orang yang merasakan. Kalau kamu ingin tau arti cinta itu apa? Maka kamu harus merasakan cinta itu sendiri.
Lantas bagaimanakah memaknai cinta dalam islam?
Dalam Islam makna cinta diibaratkan cinta kepada Allah Subhanallahu Wata’ala, dengan adanya cinta kepada Allah seorang hamba akan dapat merasakan nikmatnya dalam beribadah, ia akan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. sehingga timbullah rasa kenyamanan dan ketenangan dalam jiwa.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”
(QS ar-Ra’du:28).
Pada ayat diatas menerangkan, apabila kita sandarkan segala urusan yang kita miliki dengan mengingat Allah dan sellau kembali kepada-Nya, maka Allah akan menjadikan hati manusia tentram, tidak ada keraguan dan kekhawatiran walupun ia dalam keadaan sulit, karena yang ada pada dirinya timbul suatu keyakinan Allah selalu bersamanya, dan telah hadir dalam dirinya.
Bagiamanakah Cinta Allah Kepada Hambanya?
Para ahli qur’an memahami makna cinta Allah sebagai limpahan kebajikan dan anugrah-Nya. Anugrah Allah tidak terbatas, karena itu limpahan dan karunia dan kasih sayang-Nya pun tidak terbatas pula.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (QS. Maryam 96).
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah, “Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS: Ali-Imron: 31)
Meskipun seorang hamba mempunyai beribu dosa yang dimilikinya, Allah akan selalu memberikan rahmat terhadap seorang hamba yang ingin kembali bertobat meminta ampunan kepada Allah SubhaAllahhu Wata’ala.
Kesimpulan:
Jiwa yang dipenuhi oleh rasa cinta akan menjadikan seseorang mempunyai karkter yang lembut dan penuh kasih sayang, sesungguhnya seseorang yang mempunyai emosi negatif dalam dirinya, meluapkan segala kekesalannya dengan kemarahan dan kebencian sesungguhnya jiwanya kering akan cinta.
Bukti cinta seorang hamba kepada Allah Subhanallau Wata’alah adalah dengan keimanan yang dimilikinya.
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
Orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah. (QS: Al-Baqoroh: 165)
Allah tidak akan pernah meninggalkan hambanya walaupun dengan beribu kesalahan yang dimilikinya, karena luasnya ampunan Allah dan segala rahmatnyalah tanda bukti bahwasannya Allah mencintai hamba-Nya. karena hidup akan lebih berarti apabila kita mendapatkan ampunan dari Allah Subhanallahu Wata’ala.
Semoga Bermanfat…
Oleh: Khodijah al-Khalil