Sunnah Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at

Seorang muslim disunnahkan untuk membaca surat Al-Kahfi di malam dan Hari Jum’at. Dimulai dari terbenamnya matahari pada kamis malam hingga terbenam matahari di hari Jum’at.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya antara dia dan Baitul Atiq (Ka’bah). (HR. Ad-Darimi, hadits no. 3450).

Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada siang hari Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jum’at. (HR. Al-Baihaqi, As-Sunan As-Shogir, hadits no. 606).

Pendapat ulama tentang waktu membaca surat Al-Kahfi :

1. Imam Al-Manawi rohimahullah mengomentari hadits di atas di dalam kitabnya Faidhul Qodir :

فيندب قراءتها يوم الجمعة وكذا ليلتها كما نص عليه الشافعي رضي الله عنه

Disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, begitu juga pada malam harinya sebagaimana yang dijelaskan imam Syafi’i rodhiyallahu ‘anhu tentang itu. (Faidhul Qodir, jilid 6 halaman 198).

2. Imam Al-Manawi rohimahullah menuqil perkataan Ibnu Hajar rohimahullah di dalam kitabnya Faidhul Qodir :

قال الحافظ ابن حجر في أماليه: كذا وقع في روايات يوم الجمعة وفي روايات ليلة الجمعة ويجمع بأن المراد اليوم بليلته والليلة بيومها

Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan dalam “Amaaliihi“ : Berkaitan waktu membaca surat Al-Kahfi, terdapat riwayat yang menyebutkan “hari Jumat” dan riwayat lain menyebutkan “malam Jumat”. Dua riwayat ini dikompromikan sehingga maksudnya waktu membaca Al Kahfi adalah siang hari dan malam hari Jumat, atau malam hari dan siang hari Jumat. (Faidhul Qodir, jilid 6 halaman 199).

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *