Syam adalah salah satu wilayah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Wilayah ini mencakup negara-negara modern seperti Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon. Dalam berbagai riwayat, Rasululullah SAW dan Al-Qur’an mengisyaratkan keberkahan serta peran penting Syam sebagai negeri yang diberkahi, tempat sejarah besar umat Islam, dan simbol harapan kebangkitan umat di akhir zaman.
Allah SWT berfirman tentang keberkahan Syam dalam Al-Qur’an: “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya.” (QS. Al-Isra: 1).
Masjidil Aqsa, yang terletak di Palestina, adalah bagian dari Syam. Ayat ini menunjukkan bahwa keberkahan Syam tidak hanya bersifat material, tetapi juga spiritual, sebagai tempat yang menjadi saksi berbagai mukjizat dan perjuangan para nabi. Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda: “Berbahagialah negeri Syam.” Para sahabat bertanya, “Kenapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atasnya.” (HR. At-Tirmidzi, no. 3954).
Umat Islam memiliki kewajiban untuk menjaga dan mendoakan keselamatan negeri Syam. Rasulullah SAW sendiri sering mendoakan keberkahan untuk Syam: “Ya Allah, berkahilah negeri Syam dan Yaman bagi kami.” (HR. Bukhari, no. 7094; Muslim, no. 2883). Doa ini menunjukkan pentingnya Syam dalam keberlangsungan umat Islam secara keseluruhan. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk membantu saudara-saudara yang berjuang di Syam dengan berbagai cara, baik berupa dukungan moral, material, maupun doa.
Syam bukan sekadar wilayah geografis, tetapi simbol keberkahan, sejarah, dan harapan bagi umat Islam. Sebagai umat Rasulullah SAW, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga hubungan spiritual dengan Syam, mendoakan kebaikannya, serta mendukung perjuangan saudara-saudara kita di sana. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi Syam dan menjadikannya pusat keberkahan serta kebangkitan umat Islam.