Allahu Akbar! Hari Kiamat Itu Semakin Dekat

Berabad-abad yang lalu Allah telah memberitakan tentang kejadian hari kiamat, bahwa hari kiamat itu pasti terjadi dan terjadinya hari kiamat telah dekat waktunya. Allah memberitakan kejadian itu di dalam Al-Qur’an.

Allah berfirman :

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (QS. Al-Ahzab : 63).

Kemudian juga baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberi isyarat akan dekatnya kejadian hari kiamat.

Imam Al-Qurtubi rohimahullah berkata di dalam kitab Tafsir Al-Qurtubi (Al-Jaami’ Li Ahkaami Al-Qur’an) :

وَفِي الصَّحِيحِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةِ كَهَاتَيْنِ وَضَمَّ السَّبَّابَةَ وَالْوُسْطَى، لَفْظُ مُسْلِمٍ

Dalam kitab hadist shahih, dari Anas rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Aku diutus, antara aku dan kiamat (sangat dekat) sebagaimana dekatnya dua jari ini. Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengah. Lafadz Muslim. (HR. Muslim) (Tafsir Al-Qurtubi, jilid 16 halaman 240).

Dari Abdullah bin Buraidah rodhiyallahu ‘anhuma, dari ayahnya berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ جَمِيعًا، إِنْ كَادَتْ لَتَسْبِقُنِي

Jarak diutusnya aku dan hari kiamat secara bersamaan, hampir saja dia mendahuluiku. (HR. Ahmad, hadist no. 22947).

Allahu Akbar. Sungguh dekat sekali hari kiamat itu, bahkan jarak antara diutusnya baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan datangnya hari kiamat adalah seperti jari telunjuk dan jari tengah.

Banyak mungkin yang bertanya, bahkan orang-orang kafir mengejek Islam tentang hari kiamat ini. Kalo hari kiamat itu ada, kenapa gak terjadi-terjadi juga sampai sekarang?

Hal ini telah Allah katakan sejak dulu bahwa pertanyaan dan pengingkaran mereka akan ada.

Allah berfirman :

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا ۚ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ ۚ وَذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. At-Tagabun : 7).

Oleh sebab itu kelak orang-orang kafir akan merasakan dahsyatnya hari kiamat dan pada waktu itu penyesalan mereka tidak lagi berguna dan mereka benar-benar mendapati kebenaran akan kebesaran Allah dan pada hari itu mereka akan menyesal karena telah mengingkari kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketahuilah bahwa jarak umur ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan ummat Nabi-Nabi terdahulu seperti jarak antara shalat Ashar dan Maghrib. Begitu dekatnya jarak itu.

Dari Ibnu Umar rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّمَا أَجَلُكُمْ فِي أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ الأُمَمِ، مَا بَيْنَ صَلاَةِ العَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ

Sesungguhnya ajal kalian jika dibandingkan dengan ajal umat terdahulu adalah seperti jarak antara shalat Ashar dan Maghrib. (HR. Bukhari, hadist no. 3459).

Lalu apa yang disombongkan hidup di dunia ini? Hidup sebentar banyakin amal, biar kelak bawa bekal banyak ketika pulang ke kampung akhirat. Harta tak bisa menolong, jabatan tak bisa menolong, hanya amal perbuatanlah yang dibawa mati dan bisa menolong di akhirat kelak.

Sekarang, banyak tanda-tanda kamat yang sudah nampak di depan kita, dan hal itu sesuai dengan apa yang disabdakan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Seharusnya, dengan melihat tanda-tanda kiamat itu seorang muslim semakin meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah, karena dia tau bahwa dunia ini sudah tua dan tak akan lama lagi, sebab tanda-tanda itu sudah jelas terlihat di pelupuk mata.

Sejak 1400 tahun yang lalu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, maka masa terjadinya hari kiamat sudah semakin dekat, apalagi sekarang, ibarat pohon sudah berada di ujung dahan. Sedikit lagi akan jatuh. Begitulah perumpaan akhir zaman.

Banyak-banyaklah beramal, karena semua kejadian yang terjadi sudah diprediksi 1400 tahun yang lalu, dan benar saja, semua yang diprediksi oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terjadi sekarang ini.

Semoga kita semua dihindarkan dari kejadian hari kiamat yang mengerikan itu. Aamiin Ya Allah Ya Robbal ‘Aalamiin.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Di Akhir Zaman Ummat Islam Seperti Buih di Lautan, Padahal Jumlahnya Banyak

Banyak sekali derita yang diterima oleh ummat Islam di akhir zaman ini, khususnya di Indonesia. Ummat Islam di Indonesia selalu disudutkan dan disalahkan dari berbagai penjuru. Itu semua karena ummat Islam terpecah belah dan banyaknya orang-orang munafik yang ada di dalam Islam, sehingga mereka cinta dunia dan mengorbankan agamanya demi dunia yang dia cintai.

Dari sinilah kemudian banyak musuh-musuh Islam yang masuk melalui orang-orang munafik dan mengotak-atik Islam dan ummat Islam. Akhirnya ummat Islam terkena dampak dari orang-orang munafik tadi. Musuh-musuh Islam tidak lagi takut kepada ummat Islam, sebab ada orang-orang munafik yang selalu membelanya. Betapa mengenaskan apa yang dilakukan orang-orang munafik ini. Ummat Islam, namun seperti buih yang mengapung.

Dari Tsauban rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ»، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: «حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ»

Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya. Maka seseorang bertanya : ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” (Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih mengapung). Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn. Seseorang bertanya : ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shallallahu ’alaih wa sallam bersabda : ”Cinta dunia dan takut akan kematian. (HR. Abu Dawud, hadist no. 4297).

Menurut syekh Al-Albani hadist ini shahih.

Kenapa musuh-musuh Islam tidak lagi takut kepada ummat Islam? Karena ada orang-orang munafik yang akan membelanya, sehingga mereka bebas terhadap Islam. Maka dari itu azab bagi orang-orang munafik itu sangat pedih, karena mereka adalah duri di dalam Islam dan merekalah sumber kahancuran Islam itu sendiri, dan kelak Allah akan mengazab mereka dengan siksaan yang pedih.

Allah berfirman :

بَشِّرِ ٱلْمُنَٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (QS. An-Nisa’ : 138).

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ هِىَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ

Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (QS. At-Taubah : 68).

وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ ۚ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ ٱلسَّوْءِ ۖ وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا

dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali. (QS. Al-Fath : 6).

Na’udzubillah tsumma na’udzubillah. Betapa kejinya tempat kembali orang-orang munafik, tempat kembali mereka disejajarkan dengan orang-orang kafir. Sungguh buruk sekali orang-orang munafik di sisi Allah. Azab untuk orang-orang munafik begitu pedih disebabkan mereka adalah duri di dalam Islam. Mereka mengorbankan agamanya demi dunianya. Islam disudutkan, ulama merasa tidak aman, namun mereka hanya diam saja dan malah melakukan sesuatu yang dilarang di dalam Islam.

Lihatlah fenomena yang terjadi sekarang di Indonesia, betapa banyak orang-orang Islam yang duduk di pemerintahan, tapi apakah mereka bersuara ketika Islam disudutkan? Ada cuma sedikit sekali di antara mereka yang bersuara dan berjuang membela Islam.

Orang-orang munafik dan orang-orang kafir berpesta di dunia karena berhasil menjatuhkan kehormatan ummat Islam, namun kegembiraan mereka hari ini akan menjadi duka dan air mata suatu saat apabila telah berada di akhirat. Pada saat mereka yang menangis dan ummat Islam yang bergembira. Mereka sekarang ketawa karena misi mereka berhasil untuk memporakporandakan ummat Islam, namun apabila semua telah berkumpul di akhirat, merekalah yang akan menangis seperti yang dirasakan ummat Islam sewaktu di dunia.

Semoga orang-orang munafik yang beragama Islam Allah beri hidayah agar bertobat kepada Allah, karena jika dia tidak bertobat, kelak akan Allah masukkan ke dalam neraka Jahannam bersama orang-orang kafir dan neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi