Tak Akan Kehilangan Arah Selama Kamu Paham Arah Kiblat di mana

Banyak sekali kita temukan orang-orang yang hilang arah dan tujuan hidupnya, mereka berputus asa mengarungi kehidupannya di dunia ini. Merasa hampa dan tidak tau apa yang hendak dia tuju dan apa langkah yang akan dia tempuh untuk hidupnya. Sehingga tidak sedikit kita temukan orang-orang yang bunuh diri, merampok, serta jauh dari syari’at Islam.

Ketahuilah saudaraku, bahwa seorang muslim yang beriman kepada Allah, dia tidak akan takut hilang arah dan tujuan hidupnya, karena ada Allah yang selalu menolongnya di manapun dia berada. Di saat gundah gulana, galau, ataupun mempunyai banyak masalah, dia bentangkan sajadah dan mengadu kepada yang menciptakannya, karena Dialah (Allah) yang Maha Kuasa menyelesaikan segala permasalahan hamba-Nya.

Allah berfirman :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (QS. At-Thalaq : 2).

Imam Al-Mawardi rohimahullah mengomentari ayat di atas di dalam tafsirnya An-Nukat wal ‘Uyun, beliau menyebutkan ada beberapa tafsiran ulama mengenai ayat ini :

أحدها: أي ينجيه من كل كرب في الدنيا والآخرة , قاله ابن عباس

Pertama : Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan di dunia dan akhirat. Ini merupakan pendapat Ibnu Abbas.

الثاني: أن المخرج علمه بأنه من قبل اللَّه , فإن اللَّه هو الذي يعطي ويمنع , قاله مسروق

Yang kedua : Bahwa jalan keluar itu dari Allah. Karena sesungguhnya Allah yang memberikan dan melarang. Ini merupakan pendapat Masruq.

الثالث: أن المخرج هو أن يقنعه اللَّه بما رزقه , قاله عليّ بن صالح

Ketiga : Bahwa jalan keluarnya Allah jadikan dia merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya. Ini merupakan pendapat Ali bin Sholih.

الرابع: مخرجاً من الباطل إلى الحق , ومن الضيق إلى السعة , قاله ابن جريج

Keempat : Diberikan jalan keluar dari kebatilan menuju kebenaran, dari kesempitan menuju kelapangan. Ini merupakan pendapat Ibnu Juraij.

الخامس: ومن يتق اللَّه بالطلاق يكن له مخرج في الرجعة في العدة , وأن يكون كأحد الخطاب بعد العدة , قاله الضحاك

Kelima : Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah ketika bercerai, maka dia bisa mendapatkan jalan keluar untuk kembali bersama (mempertimbangkan) di masa ‘iddah. Dan ini merupakan salah satu pembicaraan setelah ‘iddah. Ini merupakan pendapat Ad-Dohhak.

والسادس: ومن يتق اللَّه بالصبر عند المصيبة يجعل له مخرجاً من النار إلى الجنة , قاله الكلبي

Keenam : Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah dengan bersabar ketika ditimpa musibah, maka Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari neraka menuju surga. Ini merupakan pendapat Al-Kalbi.

السابع: أن عوف بن مالك الأشجعي أُسِر ابنُه عوف , فأتى رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم فشكا إليه ذلك مع ضر أصابه , فأمره أن يكثر من قول لا حول ولا قوة إلا باللَّه , فأفلت ابنه من الأسر وركب ناقة للقوم ومر في طريقه بسرح لهم فاستاقه , ثم قدم عوف فوقف على أبيه يناديه وقد ملأ الأقبال إبلاً , فلما رآه أتى رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم فأخبره وسأله عن الإبل فقال: اصنع بها ما أحببت وما كنت صانعاً بمالك , فنزلت هذه الآية {وَمَن يتق الّلَّه يجعل له مخرجاً}

Ketujuh : Bahwa ‘Auf bin Malik Al-Asja’i menawan anaknya ‘Auf. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, lalu ‘Auf mengadukan hal itu kepada Rasulullah atas bahaya yang menimpanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk memperbanyak membaca : “Laa Haula walaa Quwwata illa Billah” (Tidak ada kekuatan melainkan kekuatan Allah). Maka anaknya (‘Auf) melarikan diri dari tawanan itu dan mengendarai unta betina menuju kaumnya dan dia melewati jalan untuk melepaskan mereka yang dia rindukan. Kemudian ‘auf datang dan berhenti di samping ayahnya serta memanggilnya, dan dia dipenuhi dengan unta. Maka tatkala melihat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, mengabarkannya dan bertanya kepadanya  tentang unta itu : Perbuatlah dengannya apa yang kamu senangi dan apa yang kamu perbuat dengan hartamu itu. Maka turunlah ayat :

وَمَن يتق الّلَّه يجعل له مخرجاً

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (QS. At-Thalaq : 2).

(An-Nukat wal ‘Uyun, jilid 6 halaman 31).

Jika kita perhatikan tafsiran ulama di atas mengenai surat At-Thalaq ayat ke 2, bahwa betapa luasnya pertolongan Allah kepada hamba-Nya. Allah memberikan jalan keluar dari segala permasalahan hamba-Nya, apapun itu tanpa terkecuali. Asalkan hamba-Nya mau menengadahkan wajahnya ke atas seraya meminta pertolongan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Di manapun kamu berada, dalam keadaan apapun, selama kamu tau arah kiblatmu di mana, maka kau tak akan pernah kehilangan arah, karena bisa menempelkan kening ke tanah serta berserah diri kepada Allah, maka Allah akan menuntunmu ke jalan yang lurus serta menyelesaikan segala permasalahanmu.

Jangan lupakan Allah dalam keadaaan apapun, niscaya Allah tidak akan pernah melupakan dan meninggalkanmu dalam setiap langkahmu.

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Allah Ta’ala berfirman : Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat. (HR. Bukhari, hadist no. 7405).

Orang yang mendapat petunjuk dari Allah akan merasa tenang, karena ada Allah yang selalu menuntun setiap langkahnya. Ketika langkahnya meleset sedikit saja, maka Allah mudahkan untuk lurus kembali sebab hamba-Nya selalu mengingatnya dan meminta pertolongan kepadanya dalam keadaan apapun.

Sekali lagi, jangan lupakan Allah dalam setiap langkahmu. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kamu punya keluh kesah, galau, belum dapat jodoh, hutang banyak atau apapun itu, adukan itu semua kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala permasalahanmu itu.

Tiada yang mustahil bagi Allah, banyak yang dianggap manusia mustahil, tapi bagi Allah apapun bisa dikabulkan, asalkan hamba-Nya meminta pertolongan kepada-Nya.

Allah berfirman :

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah dia. (QS. Yasin : 82).

Imam Al-Mawardi rohimahullah mengomentari ayat di atas di dalam tafsirnya An-Nukat wal ‘Uyun :

أحدهما: معناه أن يأمر فيوجد

Salah satunya : Artinya memerintahkan kemudian menjadi ada.

الثاني: ما قاله قتادة أنه ليس شيء أخف في الكلام من {كن} ولا أهون على لسان العرب من ذلك، فجعله الله تعالى مثلاُ لأمره في السرعة

Kedua : Apa yang dikatakan Qatadah bahwa tidak ada ucapan yang lebih ringan daripada “Kun” (Jadilah), atau lebih mudah di lisan orang Arab dari itu. Maka Allah menjadikan contoh pada perintah yang cepat.

(An-Nukat wal ‘Uyun, jilid 5 halaman 34).

Oleh karnanya semua yang kau lakukan, di manapun dan dalam keadaan apapun jangan lupakan Allah, jangan lalaikan kewajibanmu sebagai seorang muslim.

Jika kamu masih tau di mana dan ke mana arah kiblatmu, maka kau tak akan pernah kehilangan arah dan tujuan, sebab Allah akan menuntunmu ke jalan yang lurus.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *