Tugas-tugas malaikat yang selanjutnya adalah
Keenam, malaikat yang bertugas di rahim ibu, rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ مَلَكًا فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ، وَيُقَالُ لَهُ: اكْتُبْ عَمَلَهُ، وَرِزْقَهُ، وَأَجَلَهُ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ،
“Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah (air mani), kemudian menjadi alaqah (segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian mejadi mudhghah (segumpal darah) selama waktu itu juga. Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya.”[1]
Ketujuh, malaikat yang bertugas mencabut nyawa ketika ajalnya tiba. Malaikat ini sering disebut malaikat maut. Allah berfirman,
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.” (QS. As-Sajdah: 11)
Malaikat maut ini memiliki pembantu yang akan membantunya. Allah berfirman,
حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ
“sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya.” (QS. Al-An’am: 61)
Kedelapan, malaikat yang bertugas mencatat amalan bani Adam Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ
“Engkau senantiasa diawasi oleh para malaikat sepanjang malam dan siang hari.”[2]
Kesembilan, malaikat yang melindungi manusia dari mara bahaya. Allah Ta’ala berfirman,
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.”[3]
Ibnu Katsir dalam tafsrinya menyebutkan setiap orang mempunyai Malaikat yang bergiliran menjaganya, ada penjaga pada siang hari dan ada penjaga pada malam hari, menjaga mereka dari kejahatan dan kecelakaaan.
Selain itu ada juga malaikat lain yang bergiliran mencatat perbuatannya, baik dan buruk, ada malaikat yang bertugas malam dan ada yang bertugas siang, ada dua malaikat di kanan dan di kiri yang mencatat amal perbuatan manusia. Yang disebelah kanan bertugas mencatat perbuatan baik dan yang disebelah kiri bertugas mencatat perbuatan buruk. Masih ada dua malaikat lain yang menjaga, satu di depan dan satu lagi di belakang.
Jadi manusia itu dikelilingi empat malaikat pada siang hari dan empat malaikat lainnya pada malam hari dengan silih berganti, dua sebagai penjaga dan dua lainnya sebagai pencatat amal perbuatannya.[4]
Kesepuluh, malaikat Munkar dan nakir. Kedua malaikat ini adalah dua malaikat yang datang ke mayit setelah dikuburkan. Nabi shallallahu alihi wa sallam bersabda,
إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ، أَوْ قَالَ: أَحَدُكُمْ، أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ، يُقَالُ لأَحَدِهِمَا: الْمُنْكَرُ، وَلِلآخَرِ: النَّكِيرُ
“Apabila mayit atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Mungkar dan yang lain Nakir.”[5]
Kesebelas, malaikat yang bertugas di alam ini yang hanya Allah saja yang mengetahuinya. Seperti malaikat yang ditugaskan di laut, di gunung, pada siang hari, malam hari, yang mengirim angin, dan malaikat yang mengerjakan tugas lainnya.
[1] HR. Bukhari no. 3208 muslim no. 2643
[2] HR. Bukhari no. 7486 Muslim no. 632
[3] QS. Ar-Ra’d: 11
[4] Ibnu Katsir, jilid 4 hal. 483, terj. M. Abdul Ghoffar E.M (Bogor: 2003, pustaka imam syafii
[5] HR. Tirmidzi No. 1071