Setiap manusia tentu pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, karena manusia tidak ada yang sempurna, maka dari itu pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa.
Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
Setiap anak Adam pasti pernah berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat kepada Allah. (Sunan Ibnu Majah, hadist no. 4251).
Ada sebuah kisah seorang pelacur yang mashur (terkenal) bahwa dia mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala gara-gara menolong seekor anjing yang kelaparan.
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
غُفِرَ لِامْرَأَةٍ مُومِسَةٍ، مَرَّتْ بِكَلْبٍ عَلَى رَأْسِ رَكِيٍّ يَلْهَثُ، قَالَ: كَادَ يَقْتُلُهُ العَطَشُ، فَنَزَعَتْ خُفَّهَا، فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا، فَنَزَعَتْ لَهُ مِنَ المَاءِ، فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِكَ
Seorang wanita pezina diampuni oleh Allah. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di sisi sebuah sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan. Si wanita pelacur tersebut lalu melepas sepatunya, dan dengan penutup kepalanya. Lalu dia mengambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya ini, dia mendapatkan ampunan dari Allah. (HR. Bukhari, hadist no. 3321).
Hadist ini menjadi dalil luasnya ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan hadist ini menggambarkan bahwa sebanyak apapun dosa seorang manusia, dia bisa mendapatkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka dari itu baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada para sahabat, bahwa manusia masuk surga bukan karena amalnya, tapi karena kasih sayang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الجَنَّةَ» قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: ” لاَ، وَلاَ أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ
Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” Para sahabat bertanya : “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari, hadist no. 5673).
Akan tetapi, tentunya kasih untuk mendapatkan kasih sayang dari Allah, tentunya sebagai orang yang beriman agar memperbanyak amal sholeh, sehingga dengan banyak melakukan amal sholeh, rahmat Allah pun turun, dan jika rahmat Allah turun, maka insyaAllah bisa masuk ke dalam surga-Nya.
Hadist tentang masuk surganya pelacur menggambarkan bahwa ampunan Allah itu sangatlah luas, andai dosa seorang manusia seluas langit dan bumi sekalipun, tapi jika dia meminta ampun kepada Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanhu wa Ta’ala.
Dari anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian engkau tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu apa pun, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi itu pula. (HR. At-Tirmidzi, hadist no. 3540).
MasyaAllah, betapa luas ampunan Allah kepada hamba-hamba-Nya, walau seorang manusia membawa dosa sepenuh bumi, kemudian dia meminta ampun kepada Allah, niscaya akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan syarat tidak menyekutukan Allah dengan sesembahan yang lain.
Hadist di atas juga sindiran bagi seorang muslim yang mengaku beriman kepada Allah, kemudian dia bermaksiat dan tidak mau meminta ampun kepada Allah. Manalah mungkin ada dosa seorang manusia memenuhi bumi, karna itu sangatlah banyak, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala mengibaratkan demikian, sekalipun dosa sepenuh bumi, namun jika datang meminta ampun kepada Allah, niscaya akan diampuni oleh dosa-dosanya yang telah lalu.
Oleh karnanya, jangan pernah menjudge orang lain karena dosa yang dia lakukan, karena bisa jadi dia meminta ampun kepada Allah dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun yang harus dilakukan adalah do’akan mereka agar segera bertaubat kepada Allah dan Kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan orang-orang yang Allah beri petunjuk, bukan jalan orang-orang yang tersesat.
Semoga kita semua diberi hidayah dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi