Adab Menguap di dalam Islam

Banyak yang belum tau bagaimana adab ketika seorang muslim menguap di dalam Islam. Islam adalah agama yang sempurna, segala sesuatu diatur di dalamnya. Dari seorang muslim itu bangun tidur, sampai tidur lagi diatur di dalam Islam. Salah satu yang di atur di dalam Islam adalah adab dalam menguap.

Sebagian orang membiarkan mulutnya ketika menguap, bahkan terkadang ada juga yang secara sengaja bersuara ketika menguap. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam, karena baginda Rasulullah mengajarkan kepada kita, apabila menguap, maka tutuplah mulut dengan tangan dan jangan berkata “ha”, karena setan akan tertawa mendengarnya.

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العُطَاسَ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ، فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ، فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ: فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِذَا قَالَ: هَا، ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan tidak menyukai tasa’ub (menguap). Jika seseorang bersin maka ucapkanlah hamdalah, dan merupakan hak baginya terhadap setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit. Adapun menguap, itu dari setan. Maka hendaknya dia menahannya sebisa mungkin. Jika dia menguap sampai mengeluarkan suara “ha” maka setan pun tertawa. (HR. Bukhari, hadist no. 6223).

Dari Abu Sa’id Al-Khudry rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ فَإنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ

Jika salah seorang di antara kalian menguap, maka tutuplah mulutnya dengan tangannya, karena setan bisa masuk ke dalamnya. (HR. Muslim, hadist 2995).

Imam As-Safarini Al-Hanbali rohimahullah berkata di dalam kitabnya Ghoza’ Al-Albab Fii Syarhi Manzhumati Al-Aadaab :

وَقَالَ لِي شَيْخُنَا التَّغْلِبِيُّ فَسَّحَ اللَّهُ لَهُ فِي قَبْرِهِ، وَأَغْدَقَ عَلَيْهِ سَحَائِبَ عَفْوِهِ وَبِرِّهِ: إنْ غَطَّيْت فَمَك فِي التَّثَاؤُبِ بِيَدِك الْيُسْرَى فَبِظَاهِرِهَا، وَإِنْ كَانَ بِيَدِك الْيُمْنَى فَبِبَاطِنِهَا

Guruku, At-Taghlibi, semoga Allah meluaskan kuburnya, beliau berkata : jika menutup mulut ketika menguap dengan tangan kiri, maka gunakan punggungnya. Jika dengan tangan kanan, maka dengan telapaknya. (Ghoza’ Al-Albab Fii Syarhi Manzhumati Al-Aadaab, jilid 1 halaman 452).

Imam Al-Munawi Al-Qohiri rohimahullah berkata di dalam kitabnya Faidhul Qodir :

أي ظهر كف يسراه كما ذكره جمع ويتجه أنه للأكمل وأن أصل السنة يحصل بوضع اليمين. قيل لكنه يجعل بطنها على فيه عكس اليسرى

Artinya, meletakkan punggung tangan kiri, sebagaimana dikatakan oleh kebanyakan ulama. Dan mereka berpandangan itu lebih sempurna. Walaupun pada asalnya yang lebih sesuai sunnah adalah dengan meletakkan tangan kanan, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadist. Akan tetapi, jika menggunakan tangan kanan, maka dengan meletakkan telapaknya, sedangkan jika menggunakan tangan kiri adalah kebalikannya (menggunakan punggung tangan kiri). (Faidhul Al-Qodir, jilid 1 halaman 314).

Kesimpulan :

1. Rasulullah melarang orang yang menguap untuk bersuara seperti “ha” ataupun dengan suara yang lainnya.

2. Rasulullah memerintahkan untuk menutup mulut dengan tangan ketika menguap.

3. Menutup mulut dengan tangan ketika menguap, bisa menggunakan tangan mana saja.

4. Jika menutup mulut menggunakan tangan kanan, maka gunakan telapaknya. Jika menggunakan dengan tangan kiri, maka gunakan punggungnya.

5. Ketika menguap hendaknya tidak sambil berbicara, karena Rasulullah melarang menguap dengan bersuara “ha’, apalagi sambil berbicara dengan orang lain.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *