Agar memaksimalkan waktu yang ada, dan tidak membuangnya sia-sia.
Judul ini mengingatkan kembali kepada sebagian orang untuk tidak menyepelekan kesempatan waktu yang telah dimiliki, beberapa orang lebih memilih menunda sesuatu hal yang baik karena merasa memiliki masa waktu yang panjang untuk merealisasikan rencana masa depannya. Padahal pada kenyataan bergulir masa depan adalah representasi dari masa lalu.
“Masa lalu adalah representasi dari masa depan,
tidak akan ada masa depan tanpa masa lalu,
tidak ada masa lalu yang tidak membayangi masa depan.”
وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS Al-Ashr: 1-3).
Dari firman Allah tersebut dapat dipahami bahwa manusia akan menjadi orang yang merugi jika melalaikan waktu, tidak menggunakan waktunya untuk kegiatan yang baik. Namun akan menjadi orang yang beruntung apabila beriman, mengerjakan kebaikan kepada sesama manusia. Terdapat pemikiran lain yang datang dari belahan bumi sebelah barat, Abraham menyampaikan dalam bukunya bahwa waktu yang pada hakikat inti semua orang masih memperdebatkan-nya, mengenai hal hal yang bersifat tidak realistis, ada yang beranggapan bahwa “waktu itu hanya sebatas anggapan orang untuk membatasi aktivitas dan sebagai cara untuk mem-paradokskan manusia kedalam hal-hal yang belum pasti”, Abraham L, 1967.
Pandangan Abraham tentang waktu banyak mendapat kecaman pada saat itu, memang latar belakang nya Ia adalah seorang ateis yang percaya bahwa hidup ini harus bebas, luas, tidak terikat, dan tidak ada larangan atasnya. Meskipun banyak yang menyepakatinya namun sebagian orang menjadi pengikut setia-nya dan aliran ini dikenal hingga tokoh politik dunia yang terkenal pun juga menyepakati pemikirannya, yakni Adolf Hitler.
Namun gagasan itu tidak terlalu lama mengudara, sebab teori dimensi waktu telah lebih dahulu diyakini oleh masyarakat luas. Itu tadi beberapa ulsan terkait pemikiran mengenai waktu dari beberapa tokoh dunia, sekarang penulis akan menjabarkan dimensi waktu menurutnya. Beberapa orang menganggap hubungan antara masa lalu dan masa depan memiliki hubungan yang signifikan dalam pengaruh manusia dalam kehidupan.
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa hubungan keduanya sangatlah erat, terkadang kebanyakan orang melakuaknan hal dengan tidak sadar bahwa apa yang akan dia alakukan akan menjadi masa lalu. Dan masa depan yang ia bangun akan mempengaruhi masa depannya, dan hubungannya, sirkulasi masa depan akan menjadi masa lalau, dan masa lalu akan selalu mempengaruhi masa depan. Sirkulasi ini yang sering orang kebanyakan gagal faham dan akhirnya menghambur-hamburkan waktu tanpa merencanakan dan mereduksi apa yang harusnya ia kerjakan dalam jangka waktu dekat hingga jangka masa yang akan datang. Islam mengajarkan bahwa waktu sangatlah berharga, maka dari itu mari kita merencanakan dan membagi waktu sebaik mungkin untuk bekal dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tidak menyiakan waktu.
Oleh : Septa Resistor