Pada ayat Kursi terdapat banyak keistimewaan, ayat ini terdapat pada suroh Al-Baqoroh Juz 2 ayat nomor 255. Rasulullah shollahu ‘alaihi wasallam telah banyak menerangkan tentang keutamaan ayat kursi, seperti termaktub dalam beberapa hadits nabi.
Sementara itu Syeikh Ahmad Salim Sulaiman Abu Anza mengatakan ayat kursi merupakan ayat paling utama dalam al-Qur’an, seorang yang membacanya akan mendapatkan ketenangan hati, dijauhkan dari godaan syeitan, mendapatkan perlindungan dari Allah subhanallah wata’ala. Didalamnya sendiri mengandung unsur ketauhidan, menerangkan kekuasaan dan sifat-sifat Allah subhanallah wata’ala. Ayat ini tidaklah panjang sehingga mudah untuk dihafalkan.
Bacaan Ayat Kursi pada Surah Al-Baqoroh Ayat 255 sebagai berikut:
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255)
Keutamaan membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi mempunyai banyak keistimewaan, disamping itu setiap Muslim yang membaca Ayat Kursi perlu memahami waktu kapan saja yang dianjurkan membacanya sehingga dapat memperoleh keutamannya. Berikut beberapa keutamaan membaca Ayat Kursi:
- Ayat kursi merupaan ayat paling utama dalam al-Qur’an
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامٌ، وَإِنَّ سَنَامَ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَفِيهَا آيَةٌ هِيَ سَيِّدَةُ آيِ الْقُرْآنِ، هِيَ آيَةُ الْكُرْسِيِّ
Dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘ahnu Berkata: Rasulullah shollahu ‘alaihi wasallam bersabda: Segala sesuatu itu memiliki pundak/puncak, dan pundak/puncaknya al-Qur’an itu adalah surah al-Baqarah. Dalam surah itu terdapat satu ayat, ayat tersebut merupakan ayat paling utama dalam al-Qur’an, Itulah ayat al-Kursi. (HR. at-Tirmidzi No: 2803)
2. Perantara Untuk Masuk ke Surga
عن أبي أمامة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكتوبَة، لمَ يمَنَعهُ مِنْ دُخُولِ الجَنة إِلَّا أن يمَوتَ. (رواه النسائي وابن حبان والطبراني)
Barang siapa yang membaca ayat kursi setiap selesai salat fardu, maka tidak ada yang menghalanginya untuk mesuk ke surga kecuali kematian.
Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Nasa’i dalam al-Sunan al-Kubra (hadis no. 9928), al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman (hadis no. 2395), dan al-Thabarani (al-Mu’jam al-Kabir, jil. VIII, h. 114). Al-Suyuti menghukumi hadis ini dengan sahih (al-Jami’ al-Saghir, hadis no. 8926). Al-Dimyati juga mengatakan bahwa sanad riwayat al-Nasa’i dan al-Tabarani sahih (al-Muttajir al-Rabih, hal. 319, hadis no. 1328). Ibn al-Jawzi menghukumi hadis ini palsu (al-Mawdu’at, jil. I, hal. 177), namun dibantah keras oleh ulama kritikus hadis seperti al-Dzahabi, Ibn Qayyim, Ibn Hajar, al-Dimyati, al-Suyuti, al-Munawi dan lain-lain. (Fayd al-Qadir, jil. VI, hal. 243).
3. Setan Tidak Dapat Mendekati
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو من الطعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ: لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم. فَقَصَّ الْحَدِيثَ فَقَالَ:إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ. وَقَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، ذَاكَ شَيْطَانٌ.
Abu Hurairah ra berkata: Saya (Abu Hurairah) telah ditugaskan oleh Rasulullah saw untuk menjaga hasil zakat yang diambil pada bulan Ramadhan (makanan dll), tiba-tiba datang seseorang yang mengambil makanan. Saya pun merampasnya lagi dan berkata: Akan saya adukan kamu kepada Rasulullah saw. Kemudian sayapun menceritakannya, termasuk pesan orang tersebut yang berkata : Jika kamu ingin tidur bacalah ayat al-Kursi niscaya kamu akan selalu dalam lindungan Allah dan setan tidak bisa mendekatimu sampai pagi. Nabi saw berkomentar: Dia telah jujur kepadamu padahal dia adalah pendusta, dia itu adalah setan.
Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari secara mua’llaq (hadis no. 5010 dan pada kitab wakalah bab iza wakkala rajulan)
Baca Juga artikel terkait keutamaan meghafalkan al-Qur’an bagi kehidupan di dunia dan di akhirat: https://www.baytalfath.or.id/keutamaan-menghafal-al-quran-bagi-kehidupan-dunia-dan-akhirat/
Semoga Bermanfaat…
Oleh: Khodijah Khalil