Sungguh dalam kalimat basmalah terdapat keberkahan yang banyak, dan dianjurkan untuk dibaca di awal tiap kegiatan. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya, membaca basmalah disunnahkan pada saat mengawali setiap pekerjaan, terutama sebelum membaca Alquran.
Membaca basmalah di tiap awal surah
Para ulama telah sepakat bahwa wajib bagi setiap pembaca untuk membaca basmalah di awal surah kecuali surah Bara’ah atau surah at-taubah. Seseorang juga boleh mengabungkan bacaan isti’adzah dan basmalah di awal surah dengan empat cara:
- Berhenti sejenak (untuk mengambil nafas) tiap setelah membaca isti’adzah dan basmalah kemudian dilanjutkan membaca awal surah. Dan ini adalah yang terbaik.
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ
- Berhenti sejenak setelah membaca isti’adzah dilanjutkan membaca basmalah yang bersambung (tanpa berhenti dan mengambil nafas) dengan awal surah.
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ
- Menyambung bacaan isti’adzah dan basmalah tanpa jeda, kemudian berhenti sejenak dan dilanjutkan dengan membaca awal surah.
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ
- Menyambung bacaan ist’adzah, basmalah, dan awal surah tanpa ada jeda.
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ
Para ulama sepakat bahwa di awal surah At-Taubah tidak menggunakan basmalah. Dan apabila seseorang membaca surat At-Taubah terdapat dua cara untuk mengawalinya:
- Membaca isti’adzah dan berhenti sejenak kemudian membaca awal surah At-Taubah.
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهِٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ
- Menyambung bacaan isti’adzah dan awal surah At-Taubah
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهِٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ
Memulai baca Alquran di pertengahan surah
Jika seseorang membaca Alquran dan memulainya dari pertengahan surah, maka boleh baginya untuk membaca basmalah dan isti’adzah sebagaimana empat cara di atas. Adapun jika ia memulainya dengan isti’adzah dan tanpa basmalah terdapat dua cara yang dapat dilakukan.
- Berhenti sejenak setelah membaca isti’adzah kemudian membaca ayat Alquran
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ
- Menyambung antara bacaan isti’adzah dan awal ayat
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ
Memulai bacaan di pertengahan surah At-taubah
Adapun jika seseorang memulai bacaannya dari pertengahan surah At-Taubah, terdapat beberapa pendapat ulama akan hal ini. Pertama, dilarang membaca basmalah ketika memulai bacaan di pertengahan surah At-Taubah sebagaimana larangan membacanya di awal surah, dan terdapat dua cara yang boleh dilakukan:
- Membaca isti’adzah kemudian berhenti sejenak dan melanjutkan ayat yang akan dibaca
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهُٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
- Menyambung antara bacaan isti’adzah dan ayat yang dibaca
Contoh:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ * خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهُٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
Kedua, boleh membaca basmalah ketika memulai bacaan di pertengahan surah At-Taubah sebagaimana kebolehan membaca basmalah di pertengahan surah lainnya. Dan tata cara memulainya sebagai mana empat cara yang telah disebutkan di awal.
Referensi:
Ibnu Katsir, Tafsir Quranul Adhim
Mahmud Kholil Al-Hushori, Ahkam Qiraatil Quranil adhim