Dari Abi Ayyub Al-Anshory rodhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عن أبي أيوب الأنصاري رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : ((من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر)) رواه مسلم، بلوغ المرام،كتاب : الصيام، باب : صوم التطوع و ما نهي عن صومه، رقم : ٦٤٤/٢
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan kemudian dia mengiringinya dengan puasa 6 hari di bulan syawwal maka dia seperti berpuasa sepanjang masa (tahun). (HR. Muslim).
Penjelasan :
Imam As-Shon’ani rohimahullah berkata di dalam kitab Subulus Salaam syarah Bulughul Maroom min Jam’i Adillati Ahkaam :
فيه دليل على استحباب صوم ستة أيام من شوال وهو مذهب جماعة من الآل و أحمد و الشافعي
Bahwa hadist ini adalah dalil disunnahkan nya puasa 6 hari dibulan syawwal dan ini adalah disetujui oleh mazhab jama’ah. (Subulus Salaam syarah Bulughul Maroom min Jam’i Adillati Ahkaam, jilid 2 halaman 177).
Imam As-Shon’ani rohimahullah melanjutkan :
و اعلم أن أجر صومه يحصل لمن صامها متفرقة أو متوالية و من صامها عقيب العيد أو في أثناء الشهر
Dan adapun pahala puasanya adalah baik yang langsung mengiringi dengan puasa atau secara terpisah pisah maka tetap lah sama dan dianggap seperti berpuasa sepanjang masa (tahun).
Beliau rohimahullah melanjutkan : Di dalam Sunan At-Tirmidzi dari Ibnul Mubaarok bahwasanya dia memilih berpuasa 6 hari pertama di bulan Syawwal, dan diriwayatkan dari Ibnul Mubaarok dia berkata : “Barangsiapa yang berpuasa 6 hari di bulan Syawwal secara terpisah pisah maka boleh hukumnya”.
Dan sebab dia serupa dengan berpuasa sepanjang masa (tahun) adalah karena satu kebaikan akan dibalas dengan 10 kebaikan. Maka Ramadhan sama dengan 10 bulan sedangkan 6 hari di bulan Syawwal sama dengan 2 bulan jadi jika digabungkan maka 12 bulan dan seperti berpuasa sepanjang masa (tahun).
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi