Wudhu merupakan bentuk ajaran Islam yang menyuruh pemeluknya untuk senantiasa memperhatika kesucian. Ada banyak kisah yang menceritakan keutamaan wudhu ini, dan salah satunya adalah kisah Bilal bin Rabah sang muadzin pertama. Dalam kisah tersebut suara terompah atau sandal Bilal sudah terdengar di surga berkat wudhu yang dilakukannya.
Wudhu meskipun memiliki hukum sunnah, namun di beberapa ibadah, wudhu memiliki huku, wajib, sebab tanpa melakukan wudhu ibadah tersebut menjadi batal, seperti shalat. Berikut adalah beberapa keutamaan wudhu yang telah disebutkan di dalam Alquran dan As-Sunnah.
1. Allah menyukai orang yang senantiasa mensucikan diri
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri. (QS. AlBaqarah: 222)
Dalam tafsir al-Munir maksud dari Allah menyukai orang-orang yang menyucikan diri adalah mencintai orang-orang yang bersuci dari noda maksiat dan bersuci dari setiap kotoran fisik. Penggalan ayat di atas menunjukkan bahwa yang perlu disucikan tidak hanya fisik atau yang melekat di tubuh, melainkan hati dan pikiran dari hal-hal maksiat.
Maksud dari Allah mecintai adalah Allah berkehendak memberi pahala kepada manusia yang dicintai-Nya.
2. Allah membersihkan dosa-dosa yang telah diperbuat dengan anggota wudhu
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ – أَوِ الْمُؤْمِنُ – فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ -، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ -، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ
“Apabila seorang muslim atau mukmin berwudlu, lalu membasuh wajahnya, maka keluar dari wajahnya segala kesalahan yang dia lihat dengan kedua matanya bersama turunnya air wudlu, atau bersama akhir dari tetesan air. Apabila dia membasuh kedua tangannya, maka keluar dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya bersama dengan turunnya air, atau akhir dari tetesan air hingga dia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Muslim no. 244)
3. Tiap langkah menuju masjid dicatat sebagai nafilah
Dalam sebuah hadits yang menjelaskan tiap basuhan wudhu terdapat ampunan dari Allah terdapat keutamaan tambahan bagi orang yang pergi ke masjid dalam keadaan suci. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ثُمَّ كَانَ مَشْيُهُ إِلَى الْمَسْجِدِ وَصَلَاتُهُ نَافِلَةً
Kemudian langkahnya menuju masjid dan shalatnya dicatat sebagai nafilah. (HR. An-Nasa’i: 103)
4. Anggota wudhu akan bersinar kelak di akhirat
Ketika rasulullah mendatangi kuburan beliau bersabda,
«السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا» قَالُوا: أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ؟ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ» فَقَالُوا: كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ؟ يَا رَسُولَ اللهِ فَقَالَ: «أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ؟» قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: ” فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنَ الْوُضُوءِ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ
“Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian penghuni kuburan kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu kalian, ” sungguh aku sangat gembira seandainya kita dapat melihat saudara-saudara kita.” Para Sahabat bertanya, ‘Tidakkah kami semua saudara-saudaramu wahai Rasulullah? ‘ Beliau menjawab dengan bersabda: “Kamu semua adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita ialah mereka yang belum berwujud.” Sahabat bertanya lagi, ‘Bagaimana kamu dapat mengenali mereka yang belum berwujud dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? ‘ Beliau menjawab dengan bersabda: “Apa pendapat kalian, seandainya seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang berbulu putih di dahi serta di kakinya, dan kuda itu berada di tengah-tengah sekelompok kuda yang hitam legam. Apakah dia akan mengenali kudanya itu? ‘ Para Sahabat menjawab, ‘Sudah tentu wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda lagi: ‘Maka mereka datang dalam keadaan muka dan kaki mereka putih bercahaya karena bekas wudlu. Aku mendahului mereka ke telaga. (HR. Muslim no. 249)
Masih banyak keutamaan-keutamaan lainnya yang terkait dengan ibadah wudhu ini. semoga penjelasan singkat ini dapat menambah ilmu kita dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala.