Larangan Mencela Ayam Jantan di dalam Islam

Bagi kebanyakan orang, mungkin menganggap ayam jantan hanya sekedar hewan biasa, sama seperti hewan yang lain yang tidak memiliki keistimewaan apa-apa.

Memang pada hakikatnya ayam jantan sama dengan hewan lain pada umumnya, namun dia mempunyai kelebihan yang tidak dipunyai hewan lain, dan keistimewaan ayam jantan ini jarang diketahui oleh manusia.

Apa saja keutamaan ayam jantan di dalam Islam?

1. Ayam jantan bisa bisa melihat malaikat.

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا

Apabila kalian mendengar suara kokok ayam jantan, mohonlah kepada Allah karunia-Nya, karena saat itu ayam jantan tersebut sedang melihat malaikat, dan bila kalian mendengar ringkik suara keledai, mohonlah perlindungan kepada Allah, karena saat itu, keledai itu sedang melihat setan. (HR. Bukhari, hadist no. 3303).

2. Ayam jantan membangunkan manusia (muslim) untuk mengerjakan shalat.

Dari Zaid bin Khalid rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَسُبُّوا الدِّيكَ فَإِنَّهُ يُوقِظُ لِلصَّلَاةِ

Janganlah kalian mencela ayam jantan, karena dia membangunkan untuk shalat. (HR. Abu Dawud, hadist no. 5101).

Imam Syihabuddin Al-Qostholani rohimahullah mengomentari hadist di atas di dalam kitabnya Irsyadus Saari Lisyarhi Shahihil Bukhari :

وإسناده جيد. وفي لفظ: فإنه يدعو إلى الصلاة

Sanadnya baik. Dan dalam lafadz yang lain disebutkan : Karena sesungguhnya dia (Ayam jantan) itu mengajak untuk shalat. (Irsyadus Saari Lisyarhi Shahihil Bukhari, jilid 2 halaman 315).

Beliau rohimahullah melanjutkan :

وليس المراد أن يقول بصراخه حقيقة الصلاة، بل العادة جرت أنه يصرخ صرخات متتابعة عند طلوع الفجر وعند الزوال، فطرة فطره الله عليها، فيذكر الناس بصراخه الصلاة

Maksudnya, lengkingannya bukan secara langsung mengajak untuk shalat pada hakikatnya, akan tetapi kebiasaannya dia melengking dengan lengkingan yang berturut-turut hingga terbit fajar dan hingga terbenam matahari. Allah menjadikan fitrah baginya seperti itu, maka dia mengingatkan manusia dengan lengkingan yang mengajak untuk shalat. (Irsyadus Saari Lisyarhi Shahihil Bukhari, jilid 2 halaman 315).

Oleh sebab itu, seorang muslim dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar jangan mencela ayam jantan, karena dia mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh hewan yang lain. Begitu pula mencela hewan apapun, juga tidak diperbolehkan di dalam Islam, karena setiap yang diciptakan Allah di muka bumi ini pasti mempunyai manfaat, baik bagi kehidupan manusia maupun yang lainnya, namun manusia tidak mengetahuinya karena mempunyai keterbatasan pengetahuan tentang itu, dan hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahu segala sesuatu.

Imam Syamsuddin As-Safiri rohimahullah berkata di dalam kitabnya Al-Majaalis Al-Wa’ziyyah, beliau rohimahullah menuqil pendapat Imam Al-Halimi :

قال الحليمي في قوله – صلى الله عليه وسلم -: «فإنه يوقظ للصلاة» على أن كل ما استفيد منه خير لا ينبغي أن يسب، بل حقه أن يكرم ويشكر ويتلقى بالإحسان

Al-Halimi mengomentari hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Karena dia membangunkan untuk shalat.” Bahwa setiap sesuatu itu bisa diambil manfaat darinya berupa kebaikan, dan tidak seharusnya dicela. Akan tetapi yang benar itu adalah menghormati, mensyukuri serta menerimanya dengan baik. (Al-Majaalis Al-Wa’ziyyah, jilid 1 halaman 319).

Mari kita syukuri atas semua yang Allah ciptakan di muka bumi ini, dan jangan mencela hewan apapun. Sebab, semua yang Allah ciptakan di dunia ini pasti ada manfaatnya.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *