Membantu Meringankan Beban Sesama Muslim

Sesama muslim itu bersaudara, harus bahu membahu dalam urusan apapun. Ibarat pepatah : “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.” Begitulah seharusnya dengan sesame muslim. Tidak boleh menzolimi dan menyakiti muslim lainnya, karena kita semua bersaudara. Ketika melihat saudara sesama muslim mengalami kesusahan, maka bantulah mereka, karena meringankan satu kesusahan mereka, maka Allah juga akan meringankan satu kesusahan orang yang membantunya di akhirat kelak.

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ، لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya dari kesulitan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya, maka garis keturunannya tidak bisa mempercepatnya. (HR. Muslim, hadist no. 2699).

Syekh At-Thobin Ahmad Hutoibah rohimahullah berkata di dalam Syarah Riyadus Shalihin :

فالجزاء من جنس العمل، إن تعمل خيراً فإن الله عز وجل سيجزيك الخير على الخير، ومن الخير الذي يفعله المؤمن: أن يفرج عن أخيه كربة من كرب الدنيا، والكربات في الدنيا كثيرة، لكن الكربات يوم القيامة أعظم وأكبر، فالإنسان يعمل لغد يعمل ليوم القيامة يعمل لـ {يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} [الشعراء:88 – 89]

Balasan itu sesuai amal perbuatan, jika kamu mengerjakan kebaikan, maka Allah akan membalas kebaikanmu dengan kebaikan. Dan dari kebaikan yang dilakukan oleh seorang mukmin adalah : melapangkan satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia yang dialami saudaranya, kesusahan-kesusahan dunia itu banyak, akan tetapi kesusahan-kesusahan pada hari kiamat lebih besar. Dan manusia mengerjakan amalan besok untuk mengerjakan amalan untuk hari kiamat, di mana Allah berfirman : (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS. Asy-Syu’ara : 88-89). (Syarah Riyadus Shalihin, jilid 96 halaman 3).

Jika memiliki kelebihan rezeki, bantulah saudara sesama muslim, dalam bentuk apapun itu, baik berupa uang, pakaian, ataupun barang-barang lainnya. Atau jika tidak memiliki kelebihan rezeki, setidaknya bantu sesama muslim dengan tenaga. Banyak cara untuk menghilangkan kesusahan sesama muslim.

MasyaAllah, betapa indahnya jika sesama muslim saling tolong menolong dalam setiap urusan. Karena Allah akan menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang. (HR. Bukhari, hadist no. 1284).

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *