Pentingnya Mempersiapkan Generasi Bangsa Dengan Social Entrepeneurship Pada Anak

Isu kemiskinan, kriminalisisi, pengangguran, pendidikan yang rendah , sampai saat ini masih hangat untuk diperbincangkan di negara Indonesia, bahkan isu tersebut tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Banyak para anggota melakukan perubahan kesejahteraan sosial untuk menurunkan kesenjangan. Nyatanya angka kemiskinan di Indonesia saat ini  masih tergolong tingggi dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan dan harga kebutuhan pangan semakin tinggi.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, harus ada suatu solusi sehingga mampu mengurangi angka fenomena pada lingkungan sosial. Al-Qur’an menjadi solusi yang tepat guna menghadapi tantangan hidup. Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan:

وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)

Tolong menolong merupakan keterampilan sosial, sifat tolong menolong bisa diajarkan pada anak, pada dasarnya anak akan menyerap bahwasannya orang lemah membutuhkan pertolongan kita. Selain mempunyai sifat sosial yang tinggi pada lingkungan, anak akan mempunyai rasa tanggung jawab dan tidak mementingkan diri sendiri.

Adanya istilah Social Entrepeneurship merupakan suatu solusi untuk menggapai suatu perubahan baru demi mencapai perubahan sosial yang lebih baik lagi. Tentunya untuk menyiapkan mental berjiwa Sociopeneur harus dimulai pendidikan moral dari kecil. Seperti Menanamkan jiwa saling tolong menolong, jujur, mandiri dan rasa tanggung jawab.

Perkembangan social entrepeneuship dara era zaman saat ini membuka pemikiran manusia untuk melakukan perubahan. Karena dapat memberikan kebermanfaatan untuk lingkungan sosial. Seperti meningkatkan kekuatan ekonomi, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, sehingga masyarakat sekitar akan mendapatkan kebermanfaatan dari pelaku sociopeneur. Hal ini selaras dengan hadits Nabi Muhammad SAW tentang sebaik manusia adalah yang dapat memberikan kebermanfaatan bagi manusia yang lainya.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Semoga Bermanfaat…

Oleh: Khodijah Khalil (Mahasiswi Magister Psikologi Sains)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *