Pentingnya Menjaga Adab Sebelum Ilmu

Indonesia saat ini tidak kekurangan anak muda atau orang-orang pintar, mayoritas penduduk Indonesia penduduknya lebih banyak mendapatkan pendidikan yang layak dan baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, Tapi anehnya banyak yang kita temukan malah orang yang mempunyai ilmu, berpendidikan tinggi, berwawasan luas, namun minim adab sehingga kurang menghargai orang lain, suka menyalahkan, seolah-olah ialah yang paling pintar dan benar, bahkan adapula yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang dilarang dalam syariat.

Problematika yang ada pada masyarakat saat ini, mengharuskan adanya upaya untuk meningkatkan pendidikan terbaik, mempersiapkan pemuda yang memiliki akhlakul karimah dan mengamalkan Al-Qur’an. Yayasan Bayt Al-Fath Kidz sejak berdirinya pertama kali pada tahun 2019, menanamkan erat pentingnya adab pada santri dan santriwatinya, yaitu dengan semboyan 4.B (Beriman, beradab, berilmu dan beramal).

Mengapa adab didahulukan sebelum ilmu?

Islam datang untuk mengajarkan adab kemudian ilmu, adab berperan sebagai sikap moral yang membimbing kita berperilaku baik. Orang berilmu yang adabnya belum baik, ia akan berperilaku lebih buruk dibanding orang yang tidak menpunyai ilmu, berapa banyak orang yang selalu belajar tetapi kemudian setelahnya berselisih dan suka menyalahkan. Adanya belajar adalah untuk memahami dan menyatukan, yang kurang ditutupi untuk diperbaiki agar menjadi lebih baik lagi.

Adab dan ilmu merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, seseorang yang mempunyai ilmu ia wajib mengamalkan ilmunya, tentunya mengamalkan dengan adab yang baik, apabila seseorang telah berilmu dan menerapkan adabnya, maka yang disampaikan darinya tidak lain hanyalah kebaikan yang mudah diterima oleh masyarakat.

Ustadzah Ike Wahyuningrum selaku kepala Yayasan Bayt Al-Fath Kidz dan Day Care selalu mengajarkan, dan tak pernah bosan mengingatkan kepada santri dan santriwatinya agar selalu menjaga sopan santun dan adab yang baik, di lingkungan sekolah, rumah, maupun lingkungan, karena adab yang baik akan berpengaruh erat terhadap reaksi seseorang terhadap kita dalam menjalin hubungan sosial yang lebih baik sehingga dapat mudah diterima oleh lingkungan.

Pepatah Arab mengatakan “al-Adabu fauqol ’Ilmi” yang artinya adab itu lebih tinggi derajatnya daripada ilmu. Kalau hanya mengandalkan ilmu tanpa dibarengi oleh adab, iblis lebih pintar dalam hal pengetahuan. Sebab iblis diberikan keistimewaan oleh Allah, yaitu memiliki kepandaian yang melebihi manusia.

Adapun do’a yang dianjurkan oleh Rasulullah shollahu ‘alaihi wa sallam agar Allah Subhanallahu wata’ala senantiasa menjaga akhalaq kita adalah:

Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shollahu ‘alaihi wa sallam membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar.” (HR. Tirmidzi no. 3591)

Marilah kita selalu mendahulukan adab dan etika yang baik terhadap sesama teman, guru, orangtua bahkan terhadap seseorang yang baru kita temui,  hormatilah orang yang lebih tua, berkatalah dengan perkataan yang baik. Perilaku yang baik terhadap orang lain akan memberikan penerimaan yang baik pula di lingkungan sosial.

Oleh: Khodijah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *