Sebanyak Apapun Dosamu, Jika Bertaubat Akan Diampuni Allah

Banyak manusia yang merasa putus asa ketika dia berlumuran dosa, mereka mengira bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa yang telah dia lakukan. Anggapan ini tentu saja salah besar, karena sebanyak apapun dosa manusia, bahkan sekalipun sebanyak buih di lautan, ataupun memenuhi langit dan bumi, namun jika dia bertaubat kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Allah berfirman :

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar : 53).

Dari Anas bin Malik berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

Wahai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi. (HR. At-Tirmidzi, hadist no. 3540). Imam At-Tirmidzi rohimahullah berkata bahwa hadist ini Hasan Gharib.

MasyaAllah, betapa luasnya ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Namun terkadang manusia enggan bertaubat kepada Allah, padahal pintu taubat terbuka selebar-lebarnya. Bahkan sekalipun dosa-dosanya seluas langit dan bumi. Ini merupakan sindiran Allah bagi manusia yang tidak mau bertaubat kepada-Nya, karena tidak mungkin dosa-dosa manusia seluas langit dan bumi. Namun Allah mengibaratkan jika dosa-dosa hamba-hamba-Nya seluas itu, untuk memotivasi mereka agar segera bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda :

وَمَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Barangsiapa yang membaca “Subhanallahi Wabihamdihi” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) 100 kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, walaupun dosanya sebanyak buih di Lautan. (HR. Muslim, hadist no. 2691).

Syekh Al-Mubarokfuri rohimahullah menuqil perkataan di dalam kitabnya Tuhfatul Ahwadzi :

قَالَ الطِّيبِيُّ سَوَاءٌ كَانَتْ مُتَفَرِّقَةً أَوْ مُجْتَمِعَةً فِي مَجْلِسٍ أَوْ مَجَالِسَ فِي أَوَّلِ النَّهَارِ أَوْ آخِرِهِ إلا أن الأولى جَمَعَهَا فِي أَوَّلِ النَّهَارِ

Sama saja apakah bacaan tersebut terpisah atau dalam satu kali bacaan, dalam satu majelis atau dalam beberapa majelis. Di awal siang atau di akhir siang. Akan tetapi yang lebih baik adalah mengumpulkannya di awal siang. (Tuhfatul Ahwadzi, jilid 9 halaman 305).

Allahu akbar, siapapun kamu, pelacurkah, pencurikah, penipukah, atau pendosa yang dosamu sangat banyak, sekalipun dosamu memenuhi langit dan bumi, jika bertaubat kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuniya, dan tentunya syarat agar dosanya diampuni adalah dia tidak menyekutukan Allah dengan sesembahan yang lain.

Allah berfirman :

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa’ : 110).

Begitu luasnya ampunan Allah untuk hamba-hamba-Nya, tinggal lagi kita semua, apakah segera bertaubat, ataukah tetap dalam dosa. Jika bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh, insyaAllah Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *