Keberhasilan Nabi Yullah Ibrahim As dengan istrinya St.Hajar dalam mendidik, putranya adalah sebuah pola pendidikan yang telah terbukti bermutu sehingga bisa melahirkan sebuah generasi yang berpredikat Nabi!
Pertanyaan ialah?Bagaimana,,,Bagaimana,,,Bagaimana? Pola pendidikan Nabi Yullah Ibrahim As dalam mencetak generasi yeng berpredikat Nabi?
Hal itu dapat kita fahami dengan jelas di dalam al-qur’an yang telah memberikan gambaran dan contoh!
Yang pertama:Visi Pendidikan Nabi Ibrahim ialah:mencetak generasi yang soleh, generasi yang menyembah hanya kepada Allah Swt, dalam penantian yang panjang beliau selalu berdoa agar di berikan generasi-generasi yang soleh yang akan melajutkan dakwah perjuangan nya, dan Visi itu juga di abadikan di dalam al-Qur’an surat As-shafaat ayat:100.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Nabi Ibrahim selalu konsisten dengan Do’a ini, Nabi Ibrahim tidak pernah terpengaruh oleh predikat-perdikat dan titel selain kesolehan dalam mentrasfer kepada anaknya.
Nabi Ibrahim selalu bertanya kepada anaknya Ismail?
مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي
Apa yang kamu sembah setelah sepeninggalanku!
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering di lontarkan dan di sampaikan oleh Nabi Ibrahim kepada Anak Nya!
Bukan pertanyaan-pertanyaan seperti
ما تعكلو ن من بعدي
Apa yang kamu makan setelah sepeninggalan ku?
Nabi Ibrahim tidak terlalu khawatir tentang nasib ekonomi anaknya, tapi Nabi Ibrahim selalu khawatir akan nasib anaknya nanti,
Apakah anaknya menyembah Allah atau tidak! Apakah anaknya melaksanakan sholat atau tidak! ketika aby ini meninggal.
Pertanyaa nya ialah,kenapa Nabi Ibrahim selalu meminta anak yang sholeh?bukan jabatan yang tinggi atau harta yang meimpah? Karena anak yang sholeh yang akan menjadi penerus Dakwahnya beliau, maka lahirlah nabi-nabi yang lain, karena dari keturunan Nabi Ibrahim As.
Sebagaimana Rasulullah Saw, Bersabda:
“إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يدعو له”
Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631)
kedua Konsep Pendidikan Nabi Ibrahim adalah mengantar anaknya ismail mengingkuti ajaran islam secara totalitas, agar tidak terkontaminasi dengan ajaran-ajaran berhala di sekitar mereka.
Sebagaimana Allah Swt,berfirman di dalam Al-qur’an Surat Al-Baqrah ayat:132:
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
ayat ini Artinya ia melarang dan memberikan ketegasan kepada kita agar mereka meninggalkan agama Islam dan menyuruh mereka agar memegang teguh agama itu sampai nyawa berpisah dari badan.
Sebagaimana Allah Swt,Berfirman Di Dalam Surat yang Lain.
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ.
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Di dalam surat yang lain juga Allah Berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Yang ke Tiga: Visi Pendidikan Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya ialah:
Kurikulum pendidikan Nabi Ibrahim As sangat lengkap.
Sebagaimana Allah Swt,berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat:129.
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Yang ke:empat. Lingkungan pendidikan Nabi Ibrahim Untuk Anaknya Juga bebas dari virus aqidah dan ahlak dan dari berbagai macam para berhala dunia,pikiran sesat,budaya dunia,dan tempat pendidikan nabi ibrahim As,menjadi rancung
Pendidikan Nabi Ibrahim ini patut dicontoh. Beliaulah satu-satunya nabi yang berhasil mengantar semua anaknya menjadi Nabi. Dan dari keturunan anak cucu beliau muncul Nabi akhir zaman, yaitu Rasulullah Muhammad SAW.
Bagaimana dengan hasil pendidikan kita hari ini?
Susah untuk membandingkannya, realitas anak didik kita hari ini sangat jauh dari hasil yang dicapai Ibrahim mendidik anak cucunya. bahwa hari ini kita mengalami degradasi moral yang parah. Para anak didik kita kehilangan orientasi dan celupan nilai. Yang terjadi adalah penetrasi budaya luar membentuk prilaku baru yang jauh dari nilai-nilai keislaman.
Lalu,, bagaimana dengan pendidikan anak-anak kita saat ini? Ada kesalahan kita dalam menilai keberhasilan anak-anak kita. Terkadang kita sangat bangga ketika anak kita meraih juara olimpiade sains atau menjadi siswa teladan dalam prestasi akademik. Namun kita jarang menghubungkan prestasi mereka dengan Akhlaq dan kepribadiannya. Maka menjadi lumrah kita dapatkan, anak-anak cerdas secara intlektual dan skill tinggi tapi Ibadah, akhlaq dan kepribadiannya sangat memprihatinkan.
Dengan mengikuti pendidikan model Nabi Ibrahim, anak didiknya akan menjadi generasi shaleh, yaitu generasi yang beriman, cerdas dan berakhlaq mulia dan menjadi orang yang terdepan dan pemimpin yang IDEAL..