Banyaknya kaum muslimin pada zaman sekarang yang rebut gara-gara bumi itu bulat dan datar. Padahal hal itu sudah dibahas oleh para ulama sejak dulu. Bahkan ada di antara ulama yang mengklaim adanya ijma’ (kesepakatan) ulama mengenai bumi itu bulat.
Dalil para ulama mengatakan bahwa bumi itu bulat adalah Allah berfirman :
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Az-Zumar : 5).
Pendapat ulama bahwa bumi itu bulat :
Ibnu Hazm rohimahullah berkata di dalam kitabnya Al-Fashlu Fil Milal :
إِن أحد من أَئِمَّة الْمُسلمين الْمُسْتَحقّين لاسم الْإِمَامَة بِالْعلمِ رَضِي الله عَنْهُم لم ينكروا تكوير الأَرْض وَلَا يحفظ لأحد مِنْهُم فِي دَفعه كلمة بل الْبَرَاهِين من الْقُرْآن وَالسّنة قد جَاءَت بتكويرها قَالَ الله عز وَجل {يكور اللَّيْل على النَّهَار ويكور النَّهَار على اللَّيْل} وَهَذَا أوضح بَيَان فِي تكوير بَعْضهَا على بعض مَأْخُوذ من كور الْعِمَامَة وَهُوَ إدارتها وَهَذَا نَص على تكوير الأَرْض
Sesungguhnya ulama kaum muslimin yang berhak mendapar gelar imam rodhiyallahu ‘anhum dengan ilmu yang mereka miliki tidak mengingkari bahwa bumi itu bulat. Dan tidak pula diketahui dari mereka yang membantah sama sekali, bahkan bukti-bukti dari Al-Qur’an dan Sunnah membuktikan bahwa bumi itu bulat. Allah berfirman : “Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam.” (QS. Az-Zumar : 5). Ini sangat jelas, bukti menggumpalnya sebagiannya dengan Sebagian yang lain. Perumpamaanya seperti bulatnya sorban, dia menjadi tempat tata kelolanya, dan ini adalah dalil bulatnya bumi. (Al-Fashlu Fil Milal, jilid 2 halaman 78).
Imam Ibnu Taimiyah rohimahullah menuqil pendapat Imam Abul Husain Ahmad bin Ja’far bin Al-Munadi rohimahullah di dalam kitab Majmu’ Fatawa :
وَقَالَ الْإِمَامُ أَبُو الْحُسَيْنِ أَحْمَد بْنُ جَعْفَرِ بْنِ الْمُنَادِي مِنْ أَعْيَانِ الْعُلَمَاءِ الْمَشْهُورِينَ بِمَعْرِفَةِ الْآثَارِ وَالتَّصَانِيفِ الْكِبَارِ فِي فُنُونِ الْعُلُومِ الدِّينِيَّةِ مِنْ الطَّبَقَةِ الثَّانِيَةِ مِنْ أَصْحَابِ أَحْمَد: لَا خِلَافَ بَيْنِ الْعُلَمَاءِ أَنَّ السَّمَاءَ عَلَى مِثَالِ الْكَرَّةِ
قَالَ: وَكَذَلِكَ أَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ الْأَرْضَ بِجَمِيعِ حَرَكَاتِهَا مِنْ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ مِثْلُ الْكُرَةِ. قَالَ: وَيَدُلُّ عَلَيْهِ أَنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالْكَوَاكِبَ لَا يُوجَدُ طُلُوعُهَا وَغُرُوبُهَا عَلَى جَمِيعِ مَنْ فِي نَوَاحِي الْأَرْضِ فِي وَقْتٍ وَاحِدٍ بَلْ عَلَى الْمَشْرِقِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ
Imam Abul Husain Ibnu Al-Munadi rohimahullah termasuk ulama terkenal dalam pengetahuannya terhadap atsar-atsar dan kitab-kitab besar pada cabang-cabang ilmu agama, yang termasuk dalam tingkatan kedua ulama dari pengikut imam Ahmad : “Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa langit itu seperti bola.
Beliau juga berkata : “Demikian pula mereka telah bersepakat bahwa bumi ini dengan seluruh pergerakannya baik itu di daratan maupun lautan, seperti bola.
Beliau melanjutkan : “Dalilnya adalah matahari , bulan dan bintang-bintang tidak terbit dan tenggelam pada semua penjuru bumi dalam satu waktu, akan tetapi terbit di timur dahulu sebelum terbit di bara. (Majmu’ Fatawa, jilid 25 halaman 195).
Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata di dalam kitabnya Miftah Daris Sa’adah :
فِي كَون الأفلاك كروية الشكل وَالْأَرْض كَذَلِك وَأَن نور الْقَمَر مُسْتَفَاد من نور الشَّمْس وَأَن الْكُسُوف القمرى عبارَة عَن انمحاء ضوء الْقَمَر بتوسط الأَرْض بَينه وَبَين الشَّمْس
Alam semesta dan bumi betuknya adalah bola, begitu juga bahwa cahaya bulan berasal dari pantulan sinar matahari dan gerhana bulan terjadi karena cahaya bulan terhalang oleh bumi yang terletak antara bulan dan matahari. (Miftah Daris Sa’adah, jilid 2 halaman 212).
Para ulama di atas mengatakan tidak ada perselisihan ulama mengenai bulatnya bentuk bumi. Namun memang ada pendapat ulama lain yang mengatakan bahwa bumi bentuknya datar.
Imam Al-Qurtuby rohimahullah berkata di dalam kitabnya Tafsir Al-Qurtubi :
وَقَالَ: وَالْأَرْضَ فَرَشْناها فَنِعْمَ الْماهِدُونَ. وَهُوَ يَرُدُّ عَلَى مَنْ زَعَمَ أَنَّهَا كَالْكُرَةِ
Firman Allah : “Dan bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).” (QS. Ad-Zariyat : 48). Ini adalah bantahan bagi yang menyangka bahwa bumi itu seperti bola. (Tafsir Al-Qurtubi, jilid 10 halaman 13).
Akan tetapi, sebagai seorang muslim kita harus menghormati perbedaan pendapat para ulama. Dan juga masalah ini bukan masalah akidah, sehingga harus hati-hati. Ini hanya masalah yang ditoleransi oleh para ulama. Mau bentuknya bulat atau datar, tidak ada masalah, yang penting dia tetap percaya bahwa yang menciptakan alam semesta berseta isinya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Fastabikul Randa Ar-Riyawi